Mbay, Vox NTT-Kapal Layar Motor (KLM) Wahyu Ilahi 02 GT 66 kapal pengangkut hewan tujuan Marapokot ke Jeneponto hilang kontak. KLM Wahyu itu dinakodai Suardi.
Petugas Pelaksanaan Harian Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP)/syahbandar Marapokot, Marselinus Tajong mengatakan, KLM Wahyu Ilahi 02 GT 66 berangkat dari pelabuhan pada Jumat, 30 Agustus 2018 sekitar pukul 12.30 Wita.
Namun hingga Sabtu, 01 September 2018, belum diketahui keberadaannya karena hilang kontak.
“Awal kita dapat informasi dari Kantor Basernas Maumere. Kantor basernas tahu bahwa hilang kontak berdasarkan informasi dari keluarga Anak Buah Kapal (ABK) dan para pengantar hewan yang berada di Jeneponto,” kata Marsel saat ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Sabtu sore (01/09/2018).
Marsel menjelaskan, saat KLM Wahyu Ilahi 02 GT 66 keluar dari Pelabuhan Marapokot pada Jumat, 30 Agustus 2018, pukul 12.30 Wita, mengangkut 175 ternak, 8 orang ABK dan 9 orang pengantar ternak.
“Dengan rincinan kerbau 10 ekor, sapi 80 ekor, kuda 10 ekor dan kambing 75 ekor,” ungkapnya.
Sementara 8 orang ABK, masing-masing, Suardi sebagai nakoda, Irsan, Riang, Anto daen Ngayu, Hendra, Heri dan Hidayat.
Sedangkan pengantar hewan sebanyak 9 orang, masing-masing, Cici (24), Gesong (22), Mila (19), Parawia (45), Baha (43), Hasni (30), Ruslan (27) dan Sangkala (30).
Pihak Marsel saat ini sedang berupaya bersama tim gabungan yakni angkatan laut Marapokot, KP3 Marapokot dan rekan-rekan asal Jeneponto melakukan penelusuran daerah pelayaran kapal yang hilang.
“Hari ini satu tim gabungan sedang melakukan pencarian dan saat ini juga belum ada tanda-tanda kapal itu ditemukan,” kata Marsel.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba