Borong, Vox NTT- Pemerintah Desa Golo Nderu, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) diminta agar menerima kritikan masyarakat demi kemajuan pembangunan di desa.
“Harapannya, Pemdes (Golo Nderu) bisa menerima segala bentuk kritikan yang disampaikan masyarakat, khususnya dari aktivis mahasiswa. Bahwasannya, Pemdes harus lapang dada dan menganggap kritikan itu sebagai bahan untuk kemajuan bersama di desa ini,” pinta Alvino Latu, tokoh muda asal Lamba saat melakukan musyawarah dusun (MusDus) di Lamba, Jumat (31/08/2018).
Dalam kesempatan itu, Alvino juga mengusulkan agar di tahun anggaran 2019 Pemdes Golo Nderubisa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan usaha ini sangatlah penting untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kata dia, BUMDes bisa membebaskan masyarakat petani untuk keluar dari keterjajahan para tengkulak dalam membeli hasil komoditi.
Kades Golo Nderu, Gaspar Hasan mengapresiasi kepada aktivis mahasiswa yang sudah menyampaikan kritikan dan masukan dalam membangun pada wilayah kewenangannya.
“Pada intinya pemerintah siap dikritik. Tentunya kritik yang disertai solusi yang solutif,” ucap Kades Gaspar.
Dalam musyawarah tersebut, dia juga menyampaikan program kerja yang sudah dilaksanakan pada tahun 2018.
Gaspar mengatakan, prioritas pembangunan desa Golo Nderu tahun lebih kepada fisik atau infrastruktur.
Selain menyampaikan prioritas pembangunan tahun 2018, dia juga menyampaikan prospek APBDes tahun 2018.
MusDus itu juga dihadiri pihak Kepolisian selaku pengawas pengelolaan dana desa.
Pihak Kepolisian menyampaikan hal-hal terkait pengelolaan dana desa yang baik dan bersih.
Agar dikelola secara baik dan bersih, mereka mengharapkan partisipasi dan kontrol masyarakat dalam proses pembangunan di Desa Golo Nderu.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba