Borong, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim) akan menyiapkan bantuan darurat untuk warga Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba yang rumahnya hangus terbakar api, Rabu kemarin, 12 September 2018.
“Laporan dari desa sampai sore tadi belum kami terima. Sesuai ketentuan/standar operasional prosedur penanggulangan bencana, maka kami akan koordinasi dengan OPD terkait untuk memberikan bantuan darurat,” jelas Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim, Anton Dergong kepada VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp-nya, Kamis (13/09/2018).
Kadis Anton menjelaskan, untuk penanganan pasca bencana akan diberikan kemudian mengikuti tahapan atau proses penganggaran daerah.
“Apabila anggaran memungkinkan penanggulangannya dapat diintervensi pada APBD Perubahan tahun anggaran 2018 ini. Demikian yang bisa kami sampaikan,” jelasnya.
Dikabarkan sebelumnya, sebuah rumah di Kampung Leda, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) ludes dilahap api, Rabu pagi (12/09/2018).
Rumah itu milik warga Kampung Leda atas nama Benyamin Jajang. Rumah dibuat dari kerangka balok dan berdindingkan anyaman bambu, serta beratap sink.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 Wita. Hanya hitungan menit, si jago merah melahap semua isi rumah.
Benyamin Jajang mengaku, saat kejadian dia dan keluarganya sedang berada di kebun. Sementara rumahnya dalam keadaan kosong tak ada orang.
“Tadi pagi saya bersama anak mantu dan anak pergi ke kebun. Sementara dua cucu juga ke sekolah. Rumah tidak ada yang jaga. Saya kaget saat diberitahu bahwa rumah saya hangus terbakar. Mungkin tadi kami lupa mati lampu pelita,” kata Benyamin kepada VoxNtt.com melalui sambungan telepon, Rabu siang.
“Saya bingung mau buat apa sekarang. Rumah saya sudah hancur. Saya kehilangan tempat tinggal. Harapannya pemerintah bisa membantu meringankan bencana yang menimpa keluarga saya,” sambungnya sambil menangis.
Sementara Adelheid Niwung, tetangga rumah Benyamin menceritakan, dia melihat kepulan asap dan kobaran api saat menjemur cengkih di depan rumahnya yang berjarak sekitar 25 meter dari rumah korban.
Kepulan asap dan kobaran api, bermula dari arah kamar depan bagian kanan.
Melihat hal tersebut, dia langsung berteriak hendak meminta pertolongan warga sekitar. Tidak lama berselang, warga sekitar berdatangan dan memadamkan api dengan alat seadanya.
Api pun berhasil dipadamkan. Namun, rumah Benyamin hangus rata tanah.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam bencana kebakaran tersebut. Namun kerugian materil diperkirakan mencapai mencapai puluhan juta rupiah.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba