Vox NTT- Penyebab tewasnya Dominikus Jehatu dan keluarga saat kebakaran di Camp Hajak C PT Antang Ganda Utama (AGU), Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimatan Tengah pada Selasa, 11 September 2018, masih dalam penyelidikan Polisi.
Kasat Reskrim Polres Barito Utara, AKP Samsul Bahri mengungkapkan, sebelum terbakar keluarga asal Pane, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, NTT itu diduga dibacok orang.
“Untuk sementara hasil otopsi, diduga ada bekas-bekas bacokan dan tusukan,” terang AKP Samsul kepada para awak media di RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kamis (13/09/2018).
Dari hasil penyelidikan sementara Polisi, kata dia, korban diduga meninggal karena ada unsur kesengajaan dengan menghilangkan nyawa orang.
“Makanya kita ke TKP dulu dengan pihak Polda untuk mencari petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang mungkin mengarah kepada pelaku atau pun saksi-saksi yang mungkin mengetahui,” ujar AKP Syamsul.
Dia mengatakan, laporan resmi secara tertulis dari Kepolisian akan diumumkan setelah ada laporan resmi dokter forensik.
“Ya untuk yang anaknya ada luka tusukan,” katanya.
Dikabarkan sebelumnya, satu keluarga asal Kabupaten Manggarai- Flores, NTT tewas dalam insiden kebakaran rumah di Camp Hajak C PT Antang Ganda Utama (AGU), Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimatan Tengah pada Selasa, 11 September 2018.
Informasi yang dihimpun, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB.
Api dengan cepat melahap isi rumah hingga satu keluarga asal Manggarai ini tewas terpanggang. Mereka ialah pasangan Dominikus Jehatu (34) dan Imel (24).
Sedihnya, bayi korban Apriliano yang masih berumur empat bulan juga ikut tewas setelah tak berdaya dikelilingi si jago merah.
Rumah yang ditempati keluarga Domikus tersebut milik PT AGU. Ukurannya 6×8 meter. Dominikus merupakan salah satu karyawan di perusahan kelapa sawit tersebut.
Penulis: Ardy Abba