Ende, Vox NTT- Pertandingan bola voli antarpelajar yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende, Nusa Tenggara Timur dianggap mengganggu ketenangan masyarakat sekitar.
Ketidaknyamanan warga karena penggunaan pengeras suara secara berlebihan hingga tengah malam. Akibatnya, warga sekitar hingga kompleks Pasar Potulando merasa terganggu.
Mathias, warga Wirajaya kepada Voxntt.com, Jumat malam (14/9/2018), mengaku kesal penggunaan pengeras suara yang sangat tidak wajar. Sehingga warga yang membutuhkan ketenangan terganggu.
“Ia, sangat mengganggu. Karena teriak-teriak setiap malam. Kita yang tinggal di sekitar sini cukup terganggu,”ucap dia bernada kesal.
Kekesalan dia juga berulang ketika bunyi musik yang sangat keras menjelang tengah malam.
“Musik itu sangat keras. Ia, keras sekali. Kita disini kan ada keluarga yang sedang sakit, ada anak sekolah yang butuh istirahat lalu ada biarawan. Ya, penggunaan suara itu harus terukur lah,”katanya.
Kekesalan lain juga dialami Thesya Wani, warga Jalan Nangka. Menurutnya, perlu adanya kesadaran dari pihak penyelenggara.
“Nah, ini kan pertandingan malam hari. Minimal harus sadar diri dan tidak boleh ribut berlebihan. Kalau pertandingan voli selama satu bulan, kami di sini tidak bisa tidur pak,” kata Thesya.
Ia berharap, penyelenggara dapat memahami kehidupan sosial masyarakat, terutama penggunaan pengeras suara secara berlebihan.
“Apalagi, mereka inikan mahasiswa perguruan tinggi ilmu masyarakat. Mestinya harus tahu dan mengerti,” tutur dia.
Penulis: Ian Bala
Editor: Boni J