Mbay, Vox NTT-Proyek jalan tani di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo diduga membohongi masyarakat.
Pasalnya, proyek milik Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo tahun 2018 itu dikerjakan tanpa ada papan informasi.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran,” tegas Yeremias, warga Aeramo saat ditemui VoxNtt.com, baru-baru ini.
Yeremias menegaskan, semestinya pihak pemerintah, seperti pengawas lapangan memonitoring dan menegur rekanan. Itu terutama untuk memasang papan informasi proyek saat memulai pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan, sesuai amanah Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012,” tegasnya.
Dalam ketentuan tersebut, kata dia, mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai Negara wajib memasang papan nama proyek.
Di papan nama itu memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan dan nilai kontrak, serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Voxtt.com, pembangunan peningkatan jalan tani itu menyerap dana Rp 100 juta dari ABPD Nagekeo tahun 2018.
Ditemukan beberapa kejanggalan dalam pelaksanaan proyek tersebut, di mana material yang digunakan diduga tidak sesuai spek.
Material lebih banyak tanah, sehingga saat musim hujan berpotensi mencelakan pengguna jalan karena becek dan licin.
Lalu penebaran material tidak menggunakan gredel melainkan alat menual atau tenaga manusia.
Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo, Wolfgang Lena enggan berkomentar banyak seputar pengerjaan jalan tani tersebut.
“Pak kalau soal besar anggaran saya kurang hafal. Nanti pak konfirmasi PPK saja. Soalnya saya masih di luar. Dan saya ucapkan terima kasih atas fungsi kontrolnya,” Wolfgang Lena saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon genggamnya, Selasa pagi (18/09/2018).
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba