Borong, Vox NTT- DPRD Manggarai Timur (Matim) menyebut, pada tahun 2017 proyek infrastruktur di kabupaten itu 90 persen berkualitas buruk.
Hal itu disebutkan dalam dokukem risalah sidang paripurna istimewa penyampaian catatan dan rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Bupati akhir tahun 2017.
Dalam dokumen itu, dituliskan bahwa 90 persen proyek infrastruktur yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPRD) Matim bermasalah dan berkualitas buruk.
Usia pemakaian jalan tidak lama dan sama sekali mengabaikan asas manfaat bagi masyarakat Matim.
DPRD menemukan seluruh paket proyek di kabupaten ujung timur Manggarai itu dikerjakan asal jadi.
DPRD Matim juga menyebut, buruknya kualitas proyek di Matim ramai dibincangkan di media massa dan dibully di media sosial.
Selain itu, DPRD juga menyoroti belum adanya pembinaan dan bimbingan secara intensif terhadap perusahaan jasa konstruksi di Matim.
Akibatnya, beberapa paket proyek dikerjakan tidak sesuai waktu yang ditentukan.
Leonardus Santosa, Ketua Pansus LKPJ Bupati akhir tahun 2017 saat ditemui VoxNtt.com, Jumat (21/09/2018) membenarkan hal tersebut.
“Ya, itu benar. Apa yang disampaikan dalam risalah sidang itu berdasarkan temuan Pansus di lapangan. Kami cek semua paket proyek tahun 2017. Hasil temuan disimpulkan bahwa 90 persen pengerjaan proyek berkualitas buruk,” ujar politisi Partai Demokrat itu.
Leo sendiri sangat menyayangkan kerja sama antara Pemda Matim dengan Kejaksaan Negeri Manggarai dalam penanganan proyek infrastruktur yang tidak membuahkan hasil yang maksimal.
“Di setiap papan proyek jelas bertuliskan proyek ini dikawal Kejaksaan Negeri Manggarai. Tujuan jelas, untuk menjaga kualitas. Tetapi, faktanya terbalik. Dikawal kejaksaan, malah kualitas proyek tambah buruk,” kata Leo.
Dia menambahkan, waktu itu pihaknya sudah berencana melibatkan Kejaksaan Negeri Manggarai dalam mengevaluasi kualitas proyek di Matim. Namun, para pimpinan tidak mengizinkan itu.
“Pimpinan tidak mau dan larang. Pimpinan siapa itu, ya, pimpinan lah,” tukas politisi dari Dapil Borong-Rana Mese itu.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba