Keunikan penyebutan dan penggolongan nama-nama bulan ini tersimpan konsep pengetahuan masyarakat lokal di desa Lewotala khususnya konsep pengetahuan dalam dunia pertanian.
Dari uraian ini terungkap bahwa bentuk penamaan bulan oleh masyarakat tradisional desa Lewotala mengikuti siklus dunia pertanian.
Hal ini dapat terbaca dari nama-nama bulan antara lain; Wulan Nikat ‘Bulan Menanam’ adalah waktu yang digunakan oleh warga untuk menanam, Wulan Matun ‘Bulan Rumput’ adalah waktu yang digunakan warga untuk membersihkan rumput liar yang menghambat pertumbuhan padi dan jagung di ladang. Wulan Kolin Wain‘BulanPanen’ adalah waktu yang digunakan petani untuk memanen padi. Sedangkan Wulan Hiwan‘Bulan Sembilan’, Wulan Pito‘Bulan Tujuh’, Wulan Lema‘Bulan Lima’, dan Wulan Telo‘Bulan Tiga’ mengambarkan tahap-tahap dan waktu yang dilalui oleh para petani mulai dari masa persiapan peralatan hingga masa panen.
Wulan Tanah Maran dan Wulan Lera Kakan menggambarkan situasi yang dirasakan oleh masyarakat setempat akibat dari musim kemarau.
Pantangan mengenai hal yang tabuh dan yang boleh dilakukan pada Wulan Nalan danWulan Muren merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat desa Bantala dalam rangka menjaga keselamatan hidup dan keharmonisan sesama sebagai suatu paguyuban.
Infografis: Tim VoxNtt.com
Penulis: Sutomo Hurint