Kupang, Vox NTT- Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Provinsi NTT, Melli Marpaung mengajak seluruh mahasiswa Undana Kupang untuk turut aktif dan terlibat dalam pengawasan pemilu tahun 2019 mendatang.
Keterlibatan mahasiswa sangat penting demi terwujudnya hasil demokrasi yang berkualitas dan bermartabat.
Hal itu disampaikan Marpaung dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Politik Fisip Undana Kupang di Aula Fisip Undana, Kamis (25/10/2018).
Seminar tersebut bertema “evaluasi Pilkada serentak dalam menyukseskan pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden 2019”.
Hadir juga sebagai pemateri Ketua KPU NTT Yanti Adoe dan peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus. Selain mahasiswa, seminar juga dihadiri oleh para dosen dan staf di Kampus Undana.
Marpaung mengatakan, Pilkada serentak 2018 pada 10 kabupaten di Provinsi NTT ditemukan juga cacat dan cela yang cukup banyak.
Bawaslu menemukan sejumlah pelanggaran. Itu seperti; kasus kampanye hitam, politik uang, ijasah palsu dan sejumlah pelanggaran lainnya.
“Di Kabupaten Nagekeo ada kasus politik uang, prosesnya penanganan sampai tuntas,” kata Marpaung.
Khusus untuk Pemilu, Marpaung sangat berharap agar mahasiswa berada di garda terdepan untuk terlibat dalam pengawasan. Setiap tahapan pemilu harus dikawal bersama seperti pemutakhiran data pemilih, kampanye dan sejumlah tahapan lain.
Dikatakan, jika masyarakat terlibat dalam pengawasan dan aktif maka tentu hasilnya bisa maksimal.
Sementara Lucius Karus mengatakan, mahasiswa adalah bagian dari civil society yang tidak boleh ditunggangi oleh kepentingan politik atau kepentingan lain.
Lucius juga mengkritisi proses pengkaderan partai politik dalam menentukan Caleg yang terkesan comot sana sini.
“Mahasiswa diharapkan tetap netral dan jangan ditunggangi kepentingan politik tertentu,” katanya.
Penulis: Ardy Abba