Mbay, Vox NTT- Nasib naas menimpa Yanto Wiro Kromo Tolo alias Yanto (16), siswa SMAN 1 Aesesa Nagekeo.
Warga Desa Raka, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo ini ditemukan tewas usai terseret arus sepanjang 15 meter di selokan (irigasi) primer di Bo’a Ras, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Minggu (28/10/2018) sekitar pukul 18.10 Wita.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, korban sebelumnya mencuci pakaian di tempat itu. Diduga, setelah mencuci, korban langsung mandi.
Korban diketahui terseret arus setelah beberapa warga yang bertetangga dengan korban melintas di tempat itu dan menemukan sandal, ember dan pakaian milik korban.
Karena mencurigai keberadaan barang tak bertuan itu, warga tersebut mencari tahu ke tetangga yang lain. Dari situ diketahui kalau korban telah berada di tempat itu sejak pukul 17.00 Wita.
Demikian disampaikan tetangga korban, Hendrikus Pebi (61) yang juga ikut mencari korban.
“Karena dengar teriakan warga, kami mulai mencari korban. Dan kami ketemu korban jarak sekitar 15 meter dari tempat cuci pekaian korban,” ujar Hendrikus Pebi. Menurut Pebi, saat ditemukan, posisi korban tergeletak di dasar irigasi.
Kapolsek Aesesa, AKP Ahmad membenarkan hal itu. Dia menyampaikan, beberapa saat setelah diberitahukan warga, petugas kepolisian langsung terjun ke lokasi dan melakukan pencarian bersama warga.
“Setelah kita menyisir saluran di sekitar lokasi tenggelam, korban berhasil ditemukan berada di irigasi berjarak sekitar 15 meter dari tempatnya cuci dan mandi korban,” ujarnya.
Menurut dia, saat ditemukan korban masih hidup. Hal itu diketahui dari denyutan nadi korban. Sehingga saat itu, mereka langsung melarikan korban ke Puskesmas Danga. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Asti yang bertugas di Puskesmas tersebut, korban dipulangkan ke rumah duka, milik paman korban Primus Daga yang juga tempat tinggal korban.
Berdasarkan pemeriksaan, tidak ditemukan bekas tindakan kekerasan dalam tubuh korban.
“Dari pemeriksaan di tubuh korban, sama sekali tidak ditemukan bekas penganiayaan. Jadi, kita simpulkan bahwa korban tewas karena tenggelam dan terseret arus air di irigasi itu,” tegas Kapolsek Ahmad.
Menurut Ahmad, berdasarkan informasi warga setempat tempat kejadian itu terkenal sangat angket, setiap tahun terjadi tenggelam dan memakan korban. Oleh karena itu, pihaknya akan meminta Pemda Nagekeo untuk memasang tanda larang di tempat itu. Sehingga, warga jangan lagi mandi dan cuci di tempat tersebut.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Boni J