Soe, Vox NTT-Kasus ledakan yang diduga bom di RT 05-RW 02, Kelurahan Soe, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, Minggu (28/10/2018) petang, bukan terjadi di lokasi gereja.
Hal ini disampaikan Kapoles TTS, AKBP Totok Mulyanto kepada awak media di lokasi kejadian.
Pihak Polres TTS, menghimbau agar masyarakat tidak mudah terhasut dengan berbagai informasi yang tidak benar terkait ledakan tersebut.
“Lokasi ledakan bukan di lokasi Gereja tetapi di rumah warga. Jarak antara rumah warga tempat terjadi ledakan dengan Gereja Tebea sekitar 200 meter. Jadi, bukan di lokasi Gereja,” terang Totok.
Dikatakan, Senin (29/10/2018) siang, unit penjinak bom (Jibom) Polda NTT dan tim Polres TTS melakukan olah TKP.
Setelah olah TKP, pihak Jibom Polda NTT membawa barang bukti untuk selanjutnya dilakukan identifikasi jenis peledak tersebut pada Laboratorium Forensik (Labfor).
“Polisi juga sementara melakukan identifikasi siapa pemilik peledak tersebut. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan,” ujar Totok.
Pantauan VoxNtt.com, warga di sekitar TKP tampak masih panik dengan kejadian ledakan tersebut.
Lurah Soe, Wellem Leo yang juga memberikan klarifikasi, mengatakan, lokasi ledakan bukan di Gereja melainkan di rumah milik warga, sekitar 200 meter jaraknya dengan Gereja Tebes Kobelete.
Pihak kelurahan berharap agar kejadian ini dipercayakan kepada aparat terkait untuk menangani.
“Mari kita percayakan penanganan kasus ini kepada aparat keamanan,” pungkas Leo.
Sebelumnya, sebuah benda meledak pada Minggu (28/10/2018). Kejadian ini, terjadi rumah Sekretaris Pol PP Kabupaten TTS, Istantho Djaha di RT 05-RW 02, Kobelete, Kelurahan Soe, Kecamatan Kota Soe.
Akibatnya korban, Istantho mengalami luka berat, tangan kanan dan tangan kirinya putus, kaki kanan memar, serta kepala mangalami luka berat.
Setelah mengalami perawatan intensif di RSUD SoE, korban dilarikan ke Rumah Sakit Siloam, Kupang.
Penulis: L. Ulan
Editor: Irvan K