Kupang, Vox NTT-PDAM Tirta Komodo Kabupaten Manggarai melakukan pembenahan pelayanan di IKK Cancar mulai dari perbaikan sistem aduan pelanggan sampai perbaikan jaringan distribusi untuk memastikan pasokan air minum sampai ke rumah-rumah pelanggan.
Persoalan-persoalan yang menghambat pelayanan air minum di IKK Cancar di antaranya; menurunnya debit pada Sumber Mata Air Wae Lerong dan kerusakan (penyumbatan dan kebocoran) jaringan distribusi.
Selama sepekan sejak dari 19 sampai 27 Oktober kemarin, Direktur PDAM Tirta Komodo bersama staf melakukan pekerjaan dengan fokus menangani kemacetan dan perbaikan jaringan distribusi di wilayah Langkas, Lumu, Rai, Cancar dan Popor.
Bupati Turun Tangan
Bupati Manggarai DR Deno Kamelus SH, MH pada Jumat (26/10/2018) lalu, meninjau reservoir PDAM di Nterlango dan mengecek pekerjaan yang dilakukan PDAM Tirta Komodo.
Bupati juga berdialog dengan warga penerima manfaat program hibah air minum perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kampung Lait, Desa Kakor, Kecamatan Ruteng.
Bupati Deno menjelaskan, karena debit air yang masuk ke reservoar dari Mata Air Wae Lerong berkurang, maka untuk sementara zona barat (Cumbi – Cancar) dan zona timur (Bahong-Wae Mbeleng/Kakor) IKK Cancar dijadwalkan mendapatkan pelayanan masing-masing 1 x 24 jam.
“Untuk sementara ada pembagian jadwal karena itu usahakan agar air ditampung dan kalau air tidak jalan tolong stop kran ditutup,” pinta Bupati kepada warga yang ditemui di Kampung Lait, Desa Kakor.
Direktur PDAM Tirta Komodo Man Klemens, SH mengatakan, PDAM Tirta Komodo serius untuk melakukan usaha terbaik melayani pelanggan di IKK Cancar.
“Kita tidak sedang berhenti, tetapi terus bekerja agar pelayanan air minum kepada pelanggan di IKK Cancar bisa maksimal, “ papar Klemens.
Harapan Warga
Sebagian warga memang memaklumi berkurangnya debit air pada sumber air yang dikelola PDAM Tirta Komodo. Di sisi lain, mereka juga meminta agar jadwal air disosialisasikan kepada warga IKK Cancar.
“Kami berharap 2 sampai 3 kali dalam seminggu air jalan, ” kata Bolexandrina yang sudah menjadi pelanggan PDAM sejak 2014 lalu.
Warga Lait, Robertus Petang menambahkan, ia berterima kasih karena Kampung Lait sudah dilayani PDAM Tirta Komodo.
“Sekarang kami tidak lagi timba air untuk masak dan cuci di Wae Ara yang berjarak 2 km, dengan masuknya layanan PDAM, air sudah masuk sampai ke rumah,” katanya.
Terpisah, Warga Lumu Bate, Desa Pong Murung, Genoveva Handus mengatakan, ia merasa tidak keberatan dengan pembayaran tagihan PDAM selama ini.
Namun ia berharap agar, PDAM Tirta Komodo bisa melayani pelanggan dengan maksimal.
Penulis: Humas PDAM Tirta Komodo