Kefamenanu,Vox NTT- Peserta seleksi CPNS Kabupaten TTU yang mengikuti tes pada hari pertama, Minggu (11/11/2018), dinilai masih banyak yang belum menguasai cara pengoperasian komputer. Itu terutama dalam penggunaan mouse.
“Ini kan hari pertama, masih banyak kita temukan peserta tidak siap dalam sisi pengoperasian komputer terutama penggunaan mouse, masih banyak yang bingung istilahnya masih banyak yang nol mungkin jarang pakai computer,” ujar Kepala Seksi Pengolah Data dan Destinasi Informasi Kepegawaian (PDDIK) pada Badan Kepegawaian Nasional (BKN) kantor regional Denpasar, Jefry Christianto ketika diwawancarai VoxNtt.com di sela-sela aktivitasnya mengawas pelaksanaan tes CPNS Kabupaten TTU, Minggu(11/11/2018).
Jefry menambahkan, dari total 300 peserta seleksi CPNS Kabupaten TTU yang mengikuti tes pada hari pertama hanya 1 orang yang berhasil melampaui passing grade atau ambang batas.
Peserta yang berhasil melampaui passing grade tersebut yakni Emi Harnanik yang mengikuti tes pada sesi I.
Menurutnya, selain kurang menguasai penggunaan komputer, para peserta juga banyak yang menghabiskan waktu untuk mengerjakan soal yang dianggap sulit dibanding terlebih dahulu mengerjakan soal yang dianggap mudah.
Kemudian, lanjutnya, peserta juga kurang mempersiapkan diri dengan baik, sehingga tidak dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik pula.
“Ini soal-soal yang diberikan standarnya sudah sama semua secara nasional,memang passing grade-nya tinggi, tapi kalau peserta mempersiapkan diri dengan baik saya kira bisa melampaui passing grade,” tutur Jefry.
Jefry mengimbau kepada para peserta yang belum mengikuti tes agar benar-benar mempersiapkan diri dengan baik terutama dalam pengoperasian komputer.
Para peserta juga diminta untuk tidak meremehkan soal tes kompetensi kepribadian (TKP) saat mengikuti tes nantinya.
“Seperti yang saya sudah sampaikan dari kemarin-kemarin, TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) dan TIU (Tes Intelegensi Umum) banyak yang sudah melampaui, tapi gagal di TKP, mereka (peserta tes CPNS) banyak yang remehkan TKP karena yang lalu-lalu TKP memang mudah tapi sekarang relatif lebih susah soalnya,” ujar Jefry.
Sementara itu, Kepala Bapegdiklat Kabupaten TTU Fransiskus Tilis saat diwawancarai awak media usai pelaksanaan tes CPNS mengutarakan, sesuai penuturan peserta keterbatasan waktu menjadi salah satu penyebab utama gagalnya ujian.
Selain itu, lanjut Fransiskus, tingkat kesulitan soal dan tingginya angka passing grade. Hal ini juga menjadi penyebabnya banyaknya peserta yang gagal.
“Banyak peserta yang mengeluh karena waktu sangat terbatas,jumlah soal 100 dan waktu hanya 90 menit, ada peserta yang sampaikan kalau waktu agak lebih lama lagi pasti bisa lolos,” ujar Fransiskus.
Dikatakan, apabila kondisi ini terus terjadi maka formasi 246 yang sudah ditetapkan pastinya tidak akan terpenuhi dan itu menjadi kerugian bagi daerah.
Ia mengimbau peserta tes CPNS bisa lebih mempersiapkan diri agar bisa lolos passing grade, sehingga formasi yang sudah diberikan dapat terpenuhi.
“Kalau banyak yang tidak lolos terus begini pastinya formasi yang sudah ditetapkan tidak akan terpenuhi dan ini kerugian bagi daerah,nanti kami akan berkonsultasi dengan pak bupati terkait langkah selanjutnya yang mau diambil seperti apa,” tuturnya.
Melkisedek Us Abatan salah satu peserta tes CPNS yang gagal melampaui passing grade kepada VoxNtt.com mengaku kesulitan yang dihadapinya saat mengerjakan soal pada test intelegensi umum (TIU).
Sedangkan untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Kompetensi Kepribadian (TKP) tidak terlampau sulit.
Selain itu juga, demikian Melki, kisi-kisi soal yang selama ini diperolehnya dari website BKN pun tak ada satu pun ada pada soal yang ia kerjakan.
“Mungkin persiapan diri kurang maksimal,terus kisi-kisi soal yang selama ini saya belajar seperti sinonim dan antonim tidak ada yang keluar tadi,” jelasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba