Bajawa, Vox NTT- Andreas Paru nyaris secara aklamasi terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Ngada.
Dari 14 pemegang hak suara, Andreas meraih dukungan 10 suara.
Empat suara lainnya untuk Yohanes Fianey Nua yang adalah Ketua AMPG Golkar Ngada.
Namun Yohanes kemudian menyatakan sikapnya mendukung seniornya, Andreas Paru.
Pemilihan ketua baru tersebut dihasilkan melalui musyawarah daerah luar biasa atau Musdalub Golkar Ngada di Bajawa, Selasa, 20 November 2018.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena, musdalub itu dihadiri seluruh perwakilan pengurus Golkar 12 kecamata di Ngada. Rangkaian musdalub berjalan lancar dan penuh rasa kekeluargaan.
Ketika memimpin rapat, Melki Laka Lena didampingi Plt Ketua Golkar Ngada, Thomas Tiba dan sekretarisnya Maxi Adi Patipari, mantan Ketua Golkar Ngada selama sembilan tahun, Lori Pea dan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar NTT, Felix Pullu.
Andreas Paru berlatarbelakang polisi. Setelah 30 tahun bertugas di lingkungan Polda Papua, ia memohon pensiun dini dari dinasnya, tahun 2014 karena memilih berwirausaha di usia tuanya.
Terakhir sebelum pensiun dini, ia sebagai Kasubdit Pengembangan Obyek Vital Polda Papua, dengan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi atau AKBP.
Ketua Komcat Golkar Riung Barat, Alex Songkares melihat setidaknya ada dua pemicu hingga agenda pemilihan ketua berjalan mulus dan memberikan dukungan mutlak bagi Andreas Paru.
Pemicu pertama, Andreas Paru dinilai sebagai sosok paling cocok memimpin Golkar Ngada. Keunggulannya, ia dinilai mampu bekerja bahkan berlari memenangkan Golkar sesuai target setidaknya 5 kursi DPRD tingkat kabupaten pada pileg April 2019.
Pemicu lainnya adalah sikap bijak dan juga kebesaran jiwa mantan ketua, Lori Pea, yang sejak awal berharap pemilihan ketua bahkan secara aklamasi. Juga karena kepiawaian komunikasi Plt Ketua DPD Golkar Ngada Thomas Tiba.
Melki Laka Lena berterima kasih atas mulusnya proses musdalub serta penuh rasa kekeluargaan. Ia percaya Andreas Paru bersama timnya di Golkar Ngada mampu meraih sedikitnya lima kursi di DPRD di Kabupaten Ngada.
Penulis: Ardy Abba