Ende, Vox NTT- Ketua Fraksi PKB DPRD Ende, Abdul Kadir Hasan mengeritisi Pemerintah Kabupaten Ende yang lemah mendongkrak Pendapat Asli Daerah (PAD) Tahun 2018.
Pasalnya, target PAD sebesar Rp 79 Miliar, namun hanya terealisasi Rp 42 Miliar.
Jumlah pendapatan itu, kata Kadir, hanya bisa digunakan untuk membayar tunjangan kesejahteraan daerah (TKD).
“Ini yang namanya nafsu tinggi tenaga lemah. Penetapan 79 Miliar tapi realisasi hanya 42 Miliar. Kalau kita gunakan berarti hanya membayar TKD saja,” kata dia dalam Sidang Badan Anggaran bersama Pemerintah di ruang Gabungan Komisi, Senin (26/11/2018) siang.
Kadir menilai, pemerintah secara struktural lemah untuk meningkatkan PAD pada setiap tahun anggaran. Padahal, potensi pendapatan di Kabupaten Ende sangat terjamin.
Ia mencontohi, pada bidang pajak dan retribusi serta bidang pariwisata yang belum maksimal mengais pendapatan daerah. Kadir menegaskan, jika kinerja dua bidang itu maksimal maka pendapatan bisa melampaui target.
“Kita punya niat yang tinggi untuk meningkatkan PAD. Mestinya, pada setiap leading sektor yang produktif harus ditempatkan orang yang memiliki kemampuan manajerial untuk mendongkrak pendapatan. Kalau tidak, ya dicopot saja,” tegas dia.
Kadir mengatakan, pemerintah mestinya tidak bangga dengan penerimaan dari RSUD Ende sebesar Rp 24 Miliar. Pemerintah sebaiknya mengevaluasi secara struktural terhadap pendapatan itu.
“Saya itu malu kalau bicara penerimaan dari RSUD. Mestinya kita harus bersubsidi kepada orang sakit bukan sebaliknya,” kata dia lagi.
Ia juga menilai pemerintah seperti memeras otak mengeluarkan ampas. Setiap kali pembahasan dan menguras otak lalu penerimaan tidak maksimal.
Ia berharap, kinerja masing-masing OPD pada tahun anggaran 2019 harus terukur dan lebih fokus pada program yang lebih produktif.
Penulis : Ian Bala
Editor: Boni J