Kupang, Vox NTT- Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma mengatakan, Kongres merupakan agenda rutin tahunan Pemuda Katolik tang diselenggarakan sekali dalam tiga tahun.
“Tuan rumah ini ditetapkan di kongres di Batam, itu terpilih ibu Karolina sekarang,” kata Gusma kepada VoxNtt. Com, di Kupang, Kamis (6/12/2018) sore.
Kongres kali ini kata dia, sebagai uji materi terhadap proses konsolidasi selama satu periode ini.
“Karena rekomendasi dan isu utama yang dibangun selama tiga tahun ini adalah proses konsolidasi organisasi untuk menghidupkan provinsi-Provinsi yang belum ada strukturnya dan juga melakukan penyegaran melalui proses kaderisasi dan restrukturisasi,” ujar Mantan Aktivis PMKRI Pusat itu
Ia mengatakan, Proses konsolidasi selama tiga tahun terakhir ini relatif berjalan dengan baik meskipun harus dilanjutkan terus.
“Ada beberapa provinsi yang menurut pengurus pusat cukup efektif proses konsolidasi dengan utuh strukturnya. Jadi, konsolidasi yang kami bangun ini dengan mengandeng komunitas yang terlibat secara aktif dan membangun mencari dengan hirarki yang diawali dengan proses prekrutan karena nafas organisasi ini kan Organisasi Masyarakat (Ormas). jadi, memang secara kuantitatif harus menjadi potret berapa anggota yang berhasil direkrut,” tuturnya
Baca: Goris Sahdan: Ada 3 Persoalan Penting dalam Pembangunan Desa
Selanjutnya kata dia, untuk menjawab tantangan eksternal Pemuda Katolik waktu kongres dan rakernas diputuskan, bagaimana pemuda katolik mampu berperan dari level yang paling kecil.
“Dan secara aturan memungkinkan karena kita mempunyai aturan punya struktur sampai tingkat desa yang namanya ranting. Di beberapa provinsi sudah terbentuk itu, dan ini pencapaian yang cukup luar biasa menurut kami karena pemuda katolik yang punya basis OMK, Paroki itukan juga sampai pada level lingkungan juga masih ada pemuda-pemuda katolik sehingga sampai hari ini pun beberapa provinsi mampu mengkonsolidasikan dan membentuk struktur sampai di tingkat desa,” pungkasnya
Kongres ini juga lanjut dia, akan membahas terkait rekomendasi eksternal pemuda katolik untuk menyikapi tahun politik di tahun 2019 mendatang
“Kemudian mengevaluasi strategi distribusi kader pemuda katolik yang hari ini cukup tersebar dimana-mana. Jadi, beberapa wilayah cukup beragam lintas partai ada, lintas profesi ada. Memang ini yang mau kita didorong supaya semua menjadi tampilan pemuda katolik berdaya pikat,”imbuhnya
Dalam kongres ini juga kata dia, Ada beberapa isu yang diangkat diantaranya isu internal membicarakan konsolidasi, sedangkan isu eksternal selain membicarakan tahun politik dan isu human traficking.
“Lalu kemudian isu tentang merespon beberapa fakta-fakta terakhir yang berkembang, isu SARA, yang cukup menyuap, hoax, ujaran kebencian, kemudian terkait dengan desa, prekrutan ASN yang kemarin cukup banyak kegaduhan lalu terkait dengan usulan-usulan dari daerah, nanti dibahas dalam komisi,” tutup Gusma.
Penulis: Tarsisius Salmon
Editor: Boni J