Bajawa, Vox NTT- Naas menimpa Yakobus Bate (52). Warga Desa Malanuza, Kecamatan Golewa, Kabupaten Nagekeo itu sempat pamit pergi latihan menyanyi. Namun, keluarga tampak kaget Kobus pulang tanpa nyawa.
Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu Anggoro Condro Wibowo mengungkapkan, jasad Kobus ditemukan di belakang rumah milik Kristianus Moti, Jumat (21/12/2018), sekitar pukul 17.00 Wita.
Korban, kata Iptu Anggoro, ditemukan di bawah rumpun pohon pisang yang beralamat di Malanuza, Desa Malanuaza.
“Setelah petugas mendapat informasi, petugas langgsung berangkat ke TKP. Saat petugas tiba di TKP, TKP sudah tidak asli lagi karena pihak keluarga dan banyak warga sudah mengelilingi dengan jarak sekitar setengah meter, lalu petugas dengan segera mengamankan TKP,” ungkap Iptu Anggoro kepada VoxNtt.com, Sabtu (22/12/2018).
Menurut informasi yang diperoleh Polisi dari keterangan saksi Kristianus Moti, pada Jumat sekitar pukul 08.30 Wita, ia mendapat telepon dari istrinya Sari Abe.
Saat menerima telepon dari istrinya, Kristianus Moti yang adalah adik kandung korban sedang berada di rumah mertuanya yakni Markus Abe di Malanuza.
Sari Abe kemudian menelepon dan memberitahu bahwa korban pergi latihan menyanyi dan belum pulang ke rumah. Informasi tersebut didapatkan Sari Abe dari istri korban yakni Katarina Meo.
Mendengar informasi tersebut, Kristianus Moti menelepon korban berulang-ulang. Namun tidak diangkat oleh korban.
Kristianus Moti kemudian mencari korban di rumah-rumah, tempat ia biasa bermain, namun tidak ditemukan.
Kristianus Moti dan Hanis warga lain selanjutnya sempat mencari korban di Kampung Kuwujawa, Desa Malanuza I. Namun korban tidak ditemukan juga.
Sekira pukul 14.00 Wita, Kristianus Moti tidak lagi melanjutkan pencarian. Ia lalu pergi ke kebun di Hobotoda.
Sekira pukul 16.30 Wita, ia pulang ke rumah dan bertemu dengan istrinya Sari Abe.
Kristianus Moti lantas bertanya kepada istrinya Sari Abe, apakah Kobus sudah ditemukan. Sari Abe menjawab bahwa Kobus belum ditemukan dan ia masih pergi berdoa di pendoa.
Kristianus Moti kemudian bertanya lagi, “tadi malam dia (korban) dari mana?” . Lalu istrinya menjawab “bilangnya tadi malam pergi latihan menyanyi, tapi sampai sekarang belum pulang”.
Mendengar jawaban istrinya, Kristianus Moti lantas berfirasat buruk. Pikirannya tidak enak. Ia lalu melakukan pencarian di sekitar rumah dan ke arah kebun di belakang rumahnya.
Pada saat melakukan pencarian di sekitar kebun, Kristianus Moti melihat ke arah depan ada daun keladi/rose yang merunduk seperti pernah dilewati orang.
Kristianus Moti lalu berjalan melewati arah keladi tersebut. Di sana, ia melihat ke arah depan, tepatnya di bawah rumpun pisang ada kaki manusia.
Kristianus Moti kemudian mendekat dan melihat ada mayat yakni kakak kandungnya Yakobus Bate.
Saat ditemukan, jasad Kobus dalam posisi tergeletak atau tertidur di atas tanah dengan wajah dan badan ke arah atas.
Kristianus Moti langsung memukul bagian perut korban sambil memanggil ” ka’Kobus.. ka’ Kobus, namun tidak ada jawaban.
Ia kemudian teriak menangis. Mendengar Kristianus Moti menangis, keluarga dan banyak warga lain datang ke TKP.
Menurut Iptu Anggoro, korban saat itu langsung dibawa ke RSUD Bajawa untuk divisum.
Dari hasil visum et repertum oleh Dokter di RSUD Bajawa, kata Iptu Anggoro, korban mengalami pecah pembulu darah. Akibatnya, cairan darah keluar lewat kedua telinga dan hidung.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba