Elisa dan Jiwa yang Tak Ada
Mata tertutup
Tenggelam dalam mimpi
Dan mimpi itu
Adalah kamu
Saat mata terbuka
Kembali dari peraduannya
Maka kamu
Hanyalah mimpi
Setelah Kematian Kata
Aku bingung
Bagaimana aku menerjemahkan rupamu
Dengan kata-kata
Ini terlalu rumit
Beri saja aku waktu
Untuk bisa menelanjangimu
Dengan mimpi dan ingatan yang tersisa
Tapi ini terlalu rumit
Atau kunyanyikan saja sebuah lagu
Tanpa nafas kata-kata
Karena ia telah mati
Mungkin Kita
Rindu itu hujatan waktu ketika kau bersembunyi di balik jarak
Datang menghunjam kita
Dia itu air yang membasahi kelopak mata kita menjadi tangis
Adakalanya dia hadir seperti api yang membakar cinta jadi abu keresahan
Kadang juga seperti angin
Yang mambawa abu itu pergi dari ingatan
Lalu siapa kita?
Apa itu cinta?
Atau bagaimana kita mematahkan rindu?
Temui aku dulu!
Itu pesanku
Camkan itu!
Penulis adalah warga Manggarai yang tinggal di Bali