Borong, Vox NTT- Ada yang beda di balik peristiwa pemakaman jasad korban yang ditemukan warga Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, NTT pada Jumat, 28 Desember 2018 lalu.
Jasad yang kemudian diketahui berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di Tana Bara, Kelurahan Tanah Rata.
Pada Sabtu, 29 Desember siang, jenazah korban yang membusuk itu dikuburkan oleh warga. Dalam proses penguburan disaksikan tokoh adat, pemuka agama dan Polisi dari Polsek Waelengga.
Baca Juga: Warga Tanah Rata Matim Temukan Sesosok Mayat
Korban dikuburkan dan didoakan secara gereja katolik oleh Pastor Anton Dama. Sebelum diburkan juga ada prosesi adat yang dipandu oleh bapak Aleks Pase.
Tak Ada Tanah
Awalnya pihak Kepolisian sempat bingung lantaran ketiadaan tempat untuk menguburkan jasad korban. Apalagi jasad wanita itu, sudah membusuk.
Di lain sisi jauhnya akses dan ketiadaan ruang di rumah sakit untuk melakukan otopsi menjadi alasan untuk tidak mengidentifikasi korban secara pasti.
Namun, Lukas Minggu yang adalah saksi dalam perstiwa itu rela mengizinkan sebagian tanahnya untuk memakamkan korban.
“Saya rela beri tanah untuk kuburkan jenazah itu, ini manusia pak bukan hewan,” ungkapnya kepada VoxNtt.com.
Kesaksian Lukas dan Paskalis
Lukas Minggu dan Paskalis Barut merupakan kakak beradik yang mengikuti prosesi penguburan jasad korban bersama para warga lainnya.
Kepada VoxNtt.com, Kalis demikian ia disapa mengaku jasad korban yang dikuburkan itu dibungkus dengan kain dan terpal.
“Saya dengan kaka saya Lukas kami tanggung dua kain untuk bungkus mayat saat kubur tadi, ” aku Kalis.
Saat korban hendak dimasukkan ke dalam lubang kubur, Lukas pun memberikan ucapan perpisahan kepada korban.
” Kami harap kau tidur dengan tenang jangan ganggu kami di sini, karena di sini tetap kami cari makan,” kisah Lukas saat korban hendak dimasukkan ke dalam liang kubur.
Saat korban ditemukan pertama kali, kata Lukas, sangat bau. Apalagi sudah lebih dari sehari. Anehnya, ketika dikuburkan jasad bau itu pun hilang dalam sekejap.
” Mungkin karena ketulusan hati kami untuk kuburkan dia (korban), sehingga baunya hilang. Kalau kemarin biar berlapis-lapis kain untuk menutupi hidung baunya tetap tembus tapi, tadi sudah tidak ada, bahkan dalam jarak begitu dekat sekalipun,” tambahnya.
Lukas berharap agar korban secepatnya bisa teridentifikasi oleh pihak Kepolisian dan keluarga.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba