Mbay, Vox NTT- Gerakan untuk mencintai kearifan lokal sudah mulai dicanangkan oleh Pemerintah Kabupten Nagekeo.
Gerakan ini tampak terlihat saat pesta rakyat yang diselenggarakan sebagai ucapan syukur atas pelantikan Bupati Yohanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja, beberapa waktu lalu.
Kala itu, produk dan pangan lokal Nagekeo menjadi sajian kas untuk tamu undangan.
Beberapa bahan produk lokal seperti piring dan gelas menjadi tempat makanan dan minuman. Piring terbuat dari anyaman daun lontar atau sering disebut Wati dan gelas terbuat dari bambu.
Tak hanya peralatan, sajian makanan dari pangan lokal berupa umbi-umbian, kacang-kacangan dan beberapa bahan pangan lainnya turut dihidangkan kepada tamu.
Baca: Taman Kota Mbay Kumuh dan Dipenuhi Rumput Liar
Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do di sela sela kegiatan pesta rakyat itu menjelaskan, gerakan untuk mencintai kearifan lokal harus sudah dilakukan oleh masyarakat.
Hal ini menjadi sumber kekuatan baru di era modern, dimana banyak masyarakat menggunakan bahan bahan pabrik.
Ia menjelaskan, gerakan menggunakan kearifan lokal bagian dari upaya untuk mengembalikan kebiasaan.
Selama ini masyarakat sudah bergantung pada kaum kapitalis atau bahan pabrik.
Saat ini ia mengajak masyarakat agar menggunakan bahan produk lokal yang kualitasnya sangat bagus dan menjanjikan.
Kata dia, gerakan mencintai kearifan lokal juga bagian dari upaya untuk mengatasi ancaman saat ini yakni sampah. Sebab sampah menjadi salah satu ancaman besar bagi bangsa dan juga masyarakat Nagekeo.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba