Mbay, Vox NTT- Palang Merah Indonesia (PMI) Nagekeo belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD).
Saat ini untuk melayani pasien yang membutuhkan darah, PMI bekerja sama dengan RSUD Bajawa dan RSUD Ende.
“PMI Nagekeo sampai saat ini belum ada UTD, saat ini masih bekerja sama dengan RSUD Bajawa dan RSUD Ende untuk memenuhi permintaan darah,” kata Kepala Markas PMI, Geger Prajitno Samid saat ditemui VoxNtt.com di sela-sela donor massal yang dilakukan Mahasiswa STKIP NBF Mbay di kampus itu, Rabu (9/1/2019).
Menurut Geger, belum adanya UTD tersebut dikarenakan PMI Nagekeo baru dibentuk setelah adanya RSD Aeramo.
Meski demikian, dalam keterbatasan tersebut PMI Nagekeo selalu melakukan gerakan donor darah.
“Kami selalu melakukan kegiatan donor darah dengan mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk donor darah. Setelah mendapatkan darah PMI baru membawa ke UTD Bajawa atau UTD Ende,” ujarnya.
Geger menambahkan, PMI Ngaekeo perlu segera mendirikan UTD untuk menyiapkan stok darah bagi RSD Aeramo.
Hal ini menjadi program PMI Nagekeo untuk menunjang RSD Aeramo.
Oleh karena itu, untuk mempercepat UTD membutuhkan dukungan Pemda Nagekeo dan lembaga DPRD.
Salah satu warga Aeramo, Marsi Malo menyanyangkan belum adanya UTD di Nagekeo.
Padahal, kata dia, UTD ini sangat dibutuhkan masyarakat Nagekeo.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, STKIP NBF Bersihkan Sampah di Kesidari Mbay
“Padahal setiap hari di Nagekeo ada kejadian laka lantas maupun ibu bersalin. Tentunya butuh darah. Kalau UTD tidak ada pasti pasien tidak tertolong. Jadi UTD itu sangat penting untuk keperluan mendesak,” tegas Marsi ketika dimintai tanggapan terkait belum adanya UTD itu.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba