Mbay, Vox NTT-Pembukaan jalan baru lingkar luar Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo diduga terdapat dalam rekapan alokasi dana pokir DPRD Nagekeo pada RKPD-P tahun anggaran 2018 di Dinas PUPR.
Pengacara asal Mbay, Lukas Mbulang menilai, proyek tersebut tidak mempertimbangkan asas manfaat untuk masyarakat.
Pembangun jalan baru itu, kata dia, menjadi justru menjadi malapetaka bagi warga Desa Aeramo. Sebab, banjir meluap hingga ke rumah warga setempat ketika musim hujan nanti. Jalan itu menghalangi jalur air dari bukit.
“Bangun di atas bukit ini apa manfaatnya, inilah akibat membangun tanpa ada perencanaan yang matang, sehingga ini terkesan hanya menghabiskan anggaran di akhir tahun,” ujar Lukas kepada para awak media saat memantau proyek tersebut, Kamis (10/1/2019) sore.
Ia menduga, proyek pembukaan jalan baru tersebut merupakan modus korupsi gaya baru. Sebab, banyak desa-desa terpencil di Kabupaten Nagekeo yang membutuhkan pembukan jalan baru.
Semestinya, kata dia, pembukaan jalan baru menjadi prioritas utama untuk desa terpencil di seluruh wilayah Nagekeo.
Sebab itu, ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk memanggil pihak yang bertanggung jawab atas pembukaan jalan baru di atas bukit Aeramo. Mereka wajib diperiksa.
Hingga berita ini diturunkan, anggaran pembukaan jalan baru di Desa Aeramo tersebut belum diketahui. Sebab, di lokasi tak ada papan informasi proyek.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba