Soe, Vox NTT-Marthen Tualaka, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Hendrik Tanoni, calon anggota DPRD Provinsi NTT dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII TTS memberi apresiasi atas budaya kritik yang selama ini dibangun anggota Group Media Sosial (Medsos) Pemuda TTS.
Demikian terungkap dalam acara salaman Natal dan Tahun Baru kedua politisi muda ini bersama para anggota Pemuda TTS, Sabtu (12/04/2019) sore.
Hendrik Tanoni pada kesempatan tersebut berharap budaya kritik yang selama ini dibangun terus dibangun karena merupakan bentuk dukungan terhadap berbagai isu pembangunan di Kabupaten TTS.
“Kalau kritik itu membangun atau konstruktif dan masih dalam tataran etika maka disitulah peran pemuda ikut membangun daerah TTS yang kita cintai ini,” papar Tanoni.
Dia juga berharap lewat pertemuan yang dilaksanakan akan berdampak tatkala Pemuda TTS menentukan sikap saat Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg).
“Pemuda TTS memiliki peran penting dalam menentukan arah pembangunan TTS lewat momentum Pileg nanti. Oleh karena itu, saatnya pemuda menentukan sikap politik. Tentu kepada calon yang benar-benar berpihak kepada pembangunan masyarakat TTS,” harapnya.
Hal senada diungkapkan anggota DPRD TTS, Marthen Tualaka, bahwa Pemuda TTS perlu terjun ke dunia politik dan jangan alergi dengan yang namanya politik.
Budaya kritik terhadap kinerja pemerintah TTS, ujar Tualaka, merupakan sebuah tradisi intelektual pemuda sebagai agen pembaru bangsa.
“Pemuda harus kritis namun tentu tetap etis dan menjaga tata krama. Pemuda harus bangun optimisme untuk ikut terlibat politik. Supaya ikut mempengaruhi arah kebijakan menuju kemajuan di daerah,” ujar Marten Tualaka yang juga Ketua DPC Partai Hanura TTS ini.
Hadir puluhan anggota Group Pemuda TTS, diantaranya, Nani Naat, Mahrit Sakan, Maci Selan, Yuptan Banunaek, Misael Faot.
Penulis: L. Ulan
Editor: Irvan K