Oleh Pius Rengka
Media Online VoxNtt.com, pekan ini, menyiarkan berita geger. Basuki Tjahya Purnama alias Ahok ke Flores tahun ini usai bebas murni. Tanggal pasti belum ditentukan.
Kunjungan Ahok ke Flores itu, dilakukan menyusul undangan tertulis Seminari Tinggi Ritapiret di Maumere, Flores. Surat itu ditulis kepadanya medio Desember 2018, setelah luas diberitakan Ahok bebas murni awal tahun 2019.
Dikatakan, kepastian Ahok datang memenuhi undangan itu pasti akan dikonfirmasi lebih lanjut mengingat banyak agenda yang dikerjakan usai menjalankan hukumannya.
Beberapa menit setelah berita itu ditayangkan, tercatat sedikitnya 19574 viewers sekaligus visitors menguntit berita media online VoxNtt.com. Tampak jelas, sambutan masyarakat NTT begitu luas terkait kedatangan Ahok itu.
Tak kurang puluhan telepon ke media Online VoxNtt.com menanyakan kepastian Ahok tiba di Maumere. Ada di antaranya berjanji memobilsasi masyarakat datang ke Maumere karena ingin bertemu langsung pemimpin yang sangat fenomenal itu. Pemimpin yang dibutuhkan di jaman ini.
“Jika tanggal pasti sudah jelas, tolong kami dikabarkan atau segera disiarkan melalui VoxNtt.com agar kami dari Flores Barat (Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat) berangkat sehari sebelumnya ke Maumere,” ujar penelpon yang mengaku sangat mendambakan pemimpin spektakuler sekelas Ahok ada di Nusa Tenggara Timur.
Menjawab pertanyaan apa alasan utama datang bertemu Ahok di Maumere, dijawab Ahok itu salah satu jenis pemimpin sangat langka dan sangat fenomenal di tanah air. Ahok itu bersih, tegas, lurus, pintar, berani dan yang paling mengesankan ialah ketulusannya untuk membebaskan kaum tertindas, kaum yang selama ini menjadi korban konstruksi pembangunan yang tak sensitif kepentingan rakyat. “Bung jangan tanya lagi begitu, koq bung juga tahu Ahok itu bersih,” jawabnya pertelpon.
Diketahui umum, jarak tempuh Flores Barat paling barat ke Maumere 450-an km atau ditempuh dengan kendaraan roda empat kecepatan tetap 60 km perjam selama 11 jam.
Sementara di akun Facebook orang NTT di Kupang, Soe, Kefamenanu, Atambua, menyebutkan hal yang sama. Bahkan diusulkan agar Ahok juga diundang ke Kupang, usai pertemuannya di Flores.
Berita geger VoxNtt.com, berjudul: Ahok akan Berkunjung ke Flores, Ini Penjelasan Rektor Seminari Tinggi Ritapiret. Maaf, VoxNtt.com keliru menulis satu kata Rektor, karena di Seminari Tinggi Ritapiret dikenal Praeses, bukan Rektor.
Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, NTT, adalah tempat para calon pastor dibina dan dididik. Sebelum mereka ke medan pengabdian sebagai pastor kelak, para calon pastor itu harus menempuh rentetan pembinaan, mental maupun intelektual. Mereka harus studi mendalami filsafat dan teologi Katolik, lalu kemudian dilepas ke medan umat untuk berinteraksi dengan kehidupan riil masyarakat yang bakal menjadi tempat perutusannya kelak.
Warta kedatangan Ahok ke Flores itu diyakini pasti lantaran ada surat tulisan tangan Ahok sendiri, 28 November 2018, yang antara lain disebutkan Ahok sangat ingin datang ke Flores menemui para sahabat yang berkenan memuliakan kehidupan.
“Kalau ada jadwal ke NTT, saya akan coba minta staf saya atur jadwal ke sana,” begitu salah satu alinea surat tersebut.
Ino Mansur, Pr yang juga pembina rohani frater TOR Ritapiret sebelumnya mengunggah surat yang berisi niat Ahok berkunjung ke Ritapiret lewat laman facebook-nya. Isi surat itu dibenarkan Praeses Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret, RD. Dr. Philip Ola Daen, Pr.
Kepada VoxNtt.com, Rabu, 16 Januari 2019, Pastor Philip menyampaikan surat Ahok tersebut merupakan jawaban atas surat yang dikirim sebelumnya. Dalam surat sebelumnya, Pastor Philip meminta kesedian Ahok menjadi keynote speaker dalam seminar terbuka di Seminari Tinggi Ritapiret.
Menurut Pastor Philip, Ahok merupakan sosok fenomenal, inspiratif dan beriman. Karena itu, dirinya merasa terpanggil menghadirkan Ahok untuk mensharingkan idenya yang brilian, kinerjanya yang bersih dan imannya yang teguh kepada publik.
“Seminar ini diharapkan membawa satu kultur alternatif dalam ruang publik dan politik,” kata Pastor Philip. Dia juga mengharapkan agar spirit leadership, moralitas mulia dan opsi utama Ahok dapat memberi inspirasi dan aspirasi bagi para calon imam, sehingga kelak mereka sanggup menjadi gembala umat yang baik dan benar di masa depan.
Maka sekarang, tinggal tunggu hari bebas Ahok dan kepastiannya. Yang menentukan Ahok pasti datang ke Flores, diserahkan sepenuhnya kepada Ahok sendiri. Untuk mendapatkan kepastian itu, pihak Ritapiret akan terus berkorepondensi dengan Ahok dan team kerjanya.
Namun, pertanyaannya mengapa harus Ahok yang diundang? Bukankah banyak pemimpin lain yang nilai-nilai moral kepemimpinan nyaris setara dengan moral kepemimpinan Ahok?
Ternyata, seturut berita VoxNtt.com, niat Pastor Philip mengundang Ahok ternyata punya tiga alasan. Tiga alasan itu juga dinilai sebagai keutamaan Ahok dalam menjalani perannya sebagai pemimpin publik sekaligus politisi.
Saya kutip lurus-lurus berita VoxNtt.com sebagai berikut: Pertama, Ahok dinilai sebagai sosok pemimpin publik dan politisi yang inspiratif. Ia (Baca: Ahok) telah menunjukan ide yang brilian dan kinerja yang bersih, dengan fokus orientasi pada bonnum publicum dan bukan bonnum privatum.
Selain itu, Ahok lebih banyak berbuat dari pada berbicara, do more then speak, sehingga ia sudah mempertontonkan kerja keras, kerja cepat, kerja cerdas, kerja jujur, dan kerja tuntas. Karena itu, tidak ada kesenjangan antara kata dan perbuatan. Ia adalah satu sosok berintegritas.
Kedua, Ahok adalah sosok Kristen sejati yang berani menunjukan jati dirinya sebagai orang Kristen di ruang publik dan politik. Sebagai orang Kristen yang minoritas, Ahok tidak menyembunyikan agamanya.
Ia justru mempraktekan ajaran alkitabiah dalam kepemimpinan public dan politik sehingga mati baginya adalah keberuntungan.
Ketiga, Ahok adalah salah satu sosok yang hidup dari Sabda. Ahok dalam kesehariannya selalu punya waktu untuk membaca kitab suci.
“Tiada hari tanpa membaca kitab suci. Hidupnya dibangun di atas dasar kitab suci dan program kerjanya diinspirasi oleh kitab suci” demikian kata Pastor Philip.
Dari dan dalam kitab suci, Ahok menemukan jawaban atas pertanyaan, solusi atas persoalan, keberanian atas tantangan, dan kekuatan atas penganiayaan.
Makna Politis dan Kemanusiaan
Ahok sebagai pribadi dapat juga ditemukan pada siapa saja yang masih belum muncul ke panggung publik. Tetapi, bila Ahok dilihat dari sudut pandang kontekstual, kehadirannya semacam oase di tengah gurun pasir kebobrokan umumnya kepemimpinan di Indonesia. Para pemimpin politik di Indonesia, terkesan sangat manupulatif, koruptif, dan serakah.
Ahok juga direpresentasikan sebagai salah satu tokoh korban politik yang mengutamakan kuatnya materialisme mengalahkan dunia adikodrati.
Ketika materialisme menguat dan dipercaya sebagai keutamaan di zaman ini, Ahok simbol perlawanan yang mengabdi pada kepentingan dunia adikodrati yang memuliakan kebaikan umum, kesetiaan pada kebenaran, kejujuran dan empaty terhadap penderitaan umat manusia. Sayangnya, contoh seperti ini belum banyak di banyak tempat, apalagi di NTT.
Menilik latar belakang politik Ahok, rupanya dapat dicermati melalui pengalaman hidup keluarganya di Belitung Timur. Keluarga Ahok dikenal sebagai keluarga yang sangat dermawan, dan gemar membantu kaum tersisihkan. Nilai-nilai ini ditanam di dalam lingkungan keluarganya, sehingga bertumbuh menjadi semacam ideologi politik manakala berkesempatan memimpin satu unit kekuasaan. Dan, Ahok melakukan itu dengan setia lalu dirajutnya dengan tekun.
Jika kini banyak rakyat NTT menanti kedatangannya, maka kedatangan Ahok itu dinantikan semacam suasana adventus menanti kehadiran penebus.
Bagi saya, dan mungkin juga bagi kebanyakan orang di sini dan kini, perasaan seperti ini masuk akal dan dapat dimengerti ketika konteks NTT masih menjadi satu dari sedikit propinsi yang dikenal propinsi miskin, melarat, terbelakang, bodoh dan terutama ditimpa derita akibat korupsi yang mengganas.
Satu ketika, penggiat antikorupsi, DR. Benny K Harman berkata, korupsi adalah perbuatan jahat paling keji yang sanggup membunuh jutaan umat manusia secara masif.
“Korupsi mengakibatkan harapan anak manusia untuk mendapatkan pendidikan yang baik terhalang. Korupsi juga memungkinkan kita tak sanggup mengatasi derita sakit dan penyakit. Karena itu, melawan korupsi merupakan upaya kenabian untuk memebaskan rakyat dari penindasan,” kata Benny pada diskusi kelompok terbatas tahun 2017 di rumahnya di Noelbaki, Kabupaten Kupang, NTT.
Pada kesempatan lain, Benny Harman mengatakan, negara diperlukan untuk menjadi alat manusia mencapai kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan.
Karena itu keterlibatan para aktivis prodemokrasi dalam kompetisi politik merupakan salah satu cara atau metode atau jalan lempang untuk memungkinkan para aktivis prodemokrasi menerapkan ideologi pembebasan itu. Saya kira, mantan anggota DPR RI, Benny Harman benar adanya.
Namun, dalam banyak kenyataan, negara justru bertindak sebaliknya. Negara menjadi sebuah kekuatan besar dan kejam yang menindas warganya sendiri, membelenggu kemerdekaannya. Karena itu kehadiran Ahok semacam oase yang menetes di jidat para derita. Kehadirannya ditunggu rakyat NTT semacam adventus hadirnya seorang pemberi harapan. Begitulah.