Kefamenanu, Vox NTT-PT Anugerah Nusantara Sejahtera (ANS) menggelar acara Natal dan Tahun Baru bersama warga dari tiga kecamatan yang berada di wilayah Biboki, Kabupaten TTU, Jumat (18/01/2019).
Itu di antaranya dari Kecamatan Biboki Anleu, Biboki Moenleu dan Biboki Selatan.
Acara tersebut digelar di Stocfile PT ANS yang terletak di Kampung Oefatu, Desa Ponu Biboki Anleu.
Pantauan VoxNtt.com, acara yang dihadiri oleh pimpinan dan karyawan PT ANS tersebut didahului dengan perayaan Ekaristi Kudus.
Tampak para tokoh agama dan tokoh adat juga berada di antara ratusan tamu undangan yang menghadiri acara yang dimulai sekitar pukul 18.30 Wita itu.
Usai perayaan Ekaristi Kudus dilanjutkan dengan makan malam bersama dan ditutup dengan acara ramah tamah.
Rachmad Basuki selaku manajer PT ANS saat diwawancarai VoxNtt.com menuturkan, acara yang digelar ini bertujuan untuk merajut kebersamaan antara sesama karyawan PT ANS dan masyarakat sekitar.
Selain itu, lanjut Basuki, acara ini juga bertujuan untuk menunjukkan kepada khalayak ramai kalau perusahaan tambang tidak seperti yang selama ini dipikirkan.
“Selama ini yang orang pikir perusahaan tambang itu sangat tidak baik, padahal kita juga punya sisi baik sebenarnya,” ujar Basuki.
Ia menambahkan, untuk kegiatan sosial ke depannya, PT ANS saat ini sementara mencari sumber mata air.
Sumber air tersebut, ujar Basuki, nantinya digunakan untuk kepentingan perusahaan dan masyarakat.
“Kemarin kita sudah buat 5 bak air untuk masyarakat sekitar, tapi karena debit air sangat kecil makanya kita ada upayakan lagi biar dapat debit air yang besar, kita upayakan dalam waktu dekat biar bisa bantu masyarakat atasi kesulitan air bersih,” ujarnya.
Sekilas tentang PT ANS
Basuki dalam kesempatan itu menuturkan PT ANS bisa dibilang saat ini merupakan satu-satunya perusahaan tambang mangan yang masih aktif beroperasi di Pulau Timor, bahkan Provinsi NTT pada umumnya.
PT ANS sendiri, jelas Basuki, sudah mulai beroperasi di lokasi penambangan mangan di Kampung Oefatu, Desa Ponu sejak memeroleh izin resmi pada tahun 2010 lalu.
“Sudah banyak (batu mangan) yang kita kirim, sekarang masih tersisa seribu ton yang belum kita kirim karena adanya moratorium, kalau tidak ada moratorium pasti kita sudah kirim,” tandas Basuki.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba