Ruteng, Vox NTT- Hujan terus mengguyur Kota Ruteng sejak Jumat pagi (25/1/2019). Sesekali gerimis dan sesekali turun dengan lebatnya. Angin juga bertiup cukup kencang.
Akibat hujan sejak pagi, cuaca ibu kota Kabupaten Manggarai itu pun tampak tidak bersahabat. Keadaan langit agak gelap, tidak ada sinar matahari karena tertutup awan.
Namun cuaca alam yang tidak bersahabat ini tidak mengurungkan niat Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GMPS) Kota Ruteng untuk menggerakan ribuan massa dan mulai berkumpul di Lapangan Motang Rua sejak pukul 06.00 Wita.
Tepat pukul 07.00 Wita, Fitri Wolos dan Paul Parera mulai mengatur massa yang berbondong-bondong datang membanjiri Lapangan Motang Rua.
Keduanya adalah anggota GMPS yang ditugaskan sebagai Master of Ceremonies (MC) kegiatan deklarasi memerangi sampah di Kota Ruteng.
Tampak Bupati Manggarai Deno Kamelus dengan wajah ceriah hadir di hadapan massa. Ia tampak antusias dengan deklarasi memerangi sampah di Kota Ruteng yang diinisiasi oleh GMPS tersebut.
Tak hanya Deno tokoh penting di Manggarai yang hadir. Tampak pula Wakil Bupati Victor Madur, Komdan Kodim 1612 Manggarai, Kapolres Manggarai, Kepala Kejari Manggarai, para kepala OPD, dan lain-lain hadir di antara ribuan massa.
Salah satu acara yang diisi dalam kegiatan tersebut ialah penandatanganan secara bersama dokumen dan baliho deklarasi memerangi sampah di Kota Ruteng.
Selanjutnya, GMPS mengarahkan ribuan massa untuk membersihkan Kota Ruteng dalam dua titik, yakni di kawasan pertokoan dan Pasar Inpres Ruteng.
Saat pembersihan di dua titik ini berlangsung hujan terus mengguyur, seakan tidak henti-hentinya.
Kendati masih hujan lebat, Bupati Deno dan sejumlah Forkompinda, serta tokoh masyarakat dan agama tampak masih berani turun memungut sampah dan membersihkan drainase di Pasar Inpres Ruteng. Mereka hanya menggunakan mantel hujan.
Mobil sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Manggarai, Mobil Damkar milik Dinas Pol PP dan Damkar, serta sejumlah mobil milik masyarakat turut digerakan dalam kegiatan pembersihan tersebut.
Ajak Perangi Sampah
GMPS langsung menunjukkan geliatnya pasca Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai dinobatkan menjadi salah satu kota kecil terkotor di seluruh Indonesia.
Predikat tersebut berdasarkan program Adipura periode 2017-2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Adipura adalah penghargaan Pemerintah Indonesia, terutama KLHK yang diberikan kepada kabupaten atau kota yang dinilai berhasil mengelola kebersihan lingkungan perkotaan secara berkelanjutan.
Bagi GMPS, rilis yang dikeluarkan KLHK tersebut merupakan titik awal membangun kesadaran bersama untuk memerangi sampah di Kota Ruteng.
Forum yang dirintis secara spontanitas beberapa pihak di Ruteng itu kemudian mendeklarasikan secara besar-besaran untuk memerangi sampah. Deklarasi yang dihadiri rubuan warga tersebut berlangsung di Lapangan Motang Rua Ruteng, Jumat (25/1/2019).
Dalam acara deklarasi massal tersebut, GMPS menggandeng sejumlah pihak, di antaranya, para ASN Lingkup Pemkab Manggarai, TNI/Polri, unsur agama dan tokoh masyarakat, Ormas, LSM, BUMN/BUMND, Lembaga Pendidikan, Karang Taruna, DPRD, perwakilan dunia usaha, pedagang, dan lain-lain.
Koordinator aksi dari GMPS, Tiransius Kamilius Otwin Wisang mengajak masyarakat untuk memerangi sampah secara bersama-sama agar suatu saat Ruteng menjadi kota yang indah dan asri.
Menurut Otwin, Ruteng haruslah dipandang sebagai rumah bersama. Kebersihannya pun tetap menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
“GMPS Ruteng adalah forum non partisan, bukan politik. Ini murni lahir secara spontanitas menyikapi rilis KLHK. Kami mengajak semua pihak agar bersama-sama memerangi sampah di Kota Ruteng ini,” ajak Otwin.
Menurut dia, wajah Kota Ruteng adalah wajah semua komponen warga. Karena itu, untuk memerangi sampah butuh keterlibatan semua pihak.
“Jika setiap warga bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkannya, maka tentu lebih mudah dalam penanganan persoalan sampah,” katanya.
Otwin mengharapkan gerakan bersama ini dapat saling menguatkan dan mengingatkan untuk bersama-sama mencari solusi di balik masalah sampah di Kota Ruteng.
Bupati Manggarai, Deno Kamelus dalam sambutannya menjelaskan, tema prestasi bangsa yakni, “kerja kita, prestasi bangsa”.
Menurut dia, tema ini sangat relevan dengan deklarasi memerangi sampah yang diinisiasi oleh GMPS tersebut.
“Kalau kita mau berprestasi, maka kita harus bekerja, prestasi apa saja. Dan, segala sesuatu saya yakin, bisa diselesaikan kalau ada kerja sama yang baik di antara kita semua,” ujar Deno di hadapan ribuan orang yang datang di Lapangan Motang Rua-Ruteng.
Ia juga menyampaikan terima kasih karena akhir-akhir ini banyak pihak yang memberikan saran kepadanya. Itu terutama saran berkaitan dengan menata Kota Ruteng menjadi bersih.
“Antara lain (saran orang), Pak Bupati jangan lagi pakai perasaan untuk menangkap, memproses, mempenjarakan orang yang buang sampah sembarang. Saya bilang oke, itu deklarasi kita ya, kita akan buat deklarasi itu hari ini di sini,” tandasnya.
Bupati Deno juga menyampaikan terima kasih khusus kepada GMPS karena telah berinisiasi kegiatan deklarasi memerangi sampah di Kota Ruteng.
Penulis: Ardy Abba