Labuan Bajo, Vox NTT- Bupati Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Ch Dula merespon wacana penutupan Pulau Komodo di Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) yang dikeluarkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Menurut Dula penutupan Pulau Komodo ini risikonya sangat tinggi.
Ia mengatakan wacana yang dikeluarkan oleh Gubernur Viktor tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Kalau rencana ya rencana, program, pernyataan ataupun wacana. Tetapi, kita tidak mungkin merasa dengan rencana itu langsung membalikkan telapak tangan,” tegasnya ditemui VoxNtt.com di Kantor DPRD Mabar, Rabu (30/1/2019).
Bupati Dula menilai jika wacana ini direalisasikan, maka risikonya sangat tinggi bagi Pemda Mabar.
Ia mengandaikan jika rencana ini betul, maka target 500 ribu wisatawan di tahun 2019 akan terhalang. Begitu pula dengan PAD Mabar.
Yang paling menentu, kata Dula, bukan wacana dari Gubernur Viktor, melainkan bagimana pelaksanaannya di lapangan.
Lebih lanjut bupati yang berpasangan dengan Maria Geong itu menjelaskan, pernyataan Gubernur NTT tentu harus dilihat oleh Pemerintah Pusat.
Gubernur Viktor juga harus melakukan kajian yang jelas terkait penutupan Pulau Komodo ini.
Untuk diketahui sebelumnya, Senin (28/1/2019) Pemda Mabar sudah menyurati Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk berdialog terkait wacana penutupan Pulau Komodo di Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Dalam surat tersebut disinggung juga soal rencana kenaikan tarif masuk TNK berdampak pada industri pariwisata Mabar.
Surat dengan nomor: 556.9/39/I/Perbud/2019 yang ditandatangani oleh Bupati Mabar, Agustinus Ch Dula itu meminta Gubernur NTT untuk melakukan kegiatan tatap muka dengan Pemkab Mabar, DPRD dan pelaku pariwisata.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba