Vox NTT-Kegiatan Jumat Bersih di Kota Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan sekitarnya tak seramai pekan lalu.
Pantaun VoxNtt.com sejak pagi pukul 07.00 Wita hingga pukul 09.30 Wita, Jumat (01/02/2019) hari ini, aktivitas Jumat Bersih nampak lebih lengang.
Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang nampak melakukan aksi bersih-bersih yaitu Dinas Sosial, dipimpin langsung Kepala Dinas, Nikson Nomleni.
Selain itu, nampak pegawai RSUD Soe yang juga berramai-ramai membersihkan sampah di halaman depan rumah sakit.
- Kota Soe Produksi Sampah 80 Meter Kubik Tiap Hari, Popok Bayi Paling Banyak
- Jumat Bersih, OPD Perangi Sampah di Kota Soe
Selain itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Sekretariat Daerah (Setda) tengah membersihkan rumput serta merawat taman sepanjang jalan dua jalur, depan Kantor Bupati dan Kantor DPRD TTS.
Tak hanya dari institusi pemerintahan, aksi perang terhadap sampah turut dilakukan siswa/i SMP Negeri 1 Soe. Para siswa/i nampak beramai-ramai juga membersihkan halaman depan sekolah tersebut.
Bersama petugas kebersihan, mereka juga membersihkan salah satu Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada di ujung depan sekolah tersebut.
Kegiatan Jumat Bersih minggu ini, memang tak seramai pekan lalu saat TTS hendak dikunjungi Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. Dimana, pada pekan lalu itu, semua perangkat OPD hingga pihak kecamatan maupun kelurahan ramai-ramai mengeroyok sampah.
Marten Tualaka, anggota DPRD Kabupaten TTS, mengatakan, kegiatan Jumat bersih di TTS, khususnya Kota Soe, memang masih sekadar tradisi atau kebiasaan.
“Nah kalau hanya sekadar tradisi atau kebiasaan maka tentu tidak ada aturan atau regulasi yang mengatur dan memaksa,” ujar Tualaka.
Oleh karena itu, supaya Jumat Bersih bisa menjadikan gerakan bersama di TTS maka menurutnya, perlu aturan yang mengikat, misalnya Peraturan Bupati (Perbup).
Kebersihan di Kota Soe bagi politisi Partai Hanura ini, sangat penting bukan saja untuk kesehatan namun ada tujuan estetis atau untuk keindahan kota.
“Jangan pikir Adipura kalau lingkungan kurang sehat dan indah. Adipura hanya bentuk penghargaan untuk kota bersih. Nah, kalau mau raih Adipura maka harus ada peraturan yang mengatur. Sehingga ada gerak bersama pemerintah dan masyarakat,” pungkas Marthen Tualaka.
Penulis : L. Ulan
Editor: Boni J