Kefamenanu, Vox NTT-Seluruh awak media di pelosok Indonesia merayakan hari pers nasional (HPN) pada tanggal 9 Februari tiap tahunnya.
Menyambut moment yang berharga tersebut, awak media di Kabupaten TTU yang tergabung dalam Ikatan Wartawan (INTAN) TTU menggelar pelatihan jurnalistik bagi pelajar di wilayah perbatasan RI-RDTL, Sabtu (09/02/2019).
Itu tepatnya bagi pelajar SMAN Bikomi Utara yang terletak di Desa Banain, Kecamatan Bikomi Utara.
Pantauan VoxNtt.com, tampak Kepala SMAN Bikomi Utara Yoseph Sani dan para guru turut mendampingi kurang lebih 136 pelajar dalam menerima materi.
Para pelajar yang berada di wilayah perbatasan itu mendapatkan 3 materi jurnalistik dari para awak media massa. Itu diantaranya teknik menulis berita yang dibawakan oleh Petrus Usboko dan Nikolas Lemos.
Lalu, Undang-undang dan kode etik pers yang dibawakan oleh Kristo Santos dan Yulius Salu. Kemudian, pengenalan tentang berita hoax oleh Tommy Mbenu Nulangi.
Usai pemberian materi dilanjutkan dengan pembagian sertifikat dan penanaman anakan pohon di halaman samping gedung SMAN Bikomi Utara.
Vivi Suni salah satu pelajar SMAN Bikomi Utara saat dimintai tanggapannya mengaku senang atas kegiatan yang digelar Intan TTU itu.
Dari pelatihan ini, kata dia, bisa mengetahui tentang kerja jurnalistik. Selain itu bisa membedakan mana yang berita hoaks dan mana yang bukan.
“Saya cukup senang, semoga ke depan ada lagi kegiatan seperti ini di sekolah kami,” ujar pelajar yang saat ini duduk di kelas XI tersebut.
Senada dengan itu ,Kepala SMAN Bikomi Utara Yoseph Sani saat diwawancarai awak media juga mengaku senang atas digelarnya kegiatan pelatihan dan penanaman anakan pohon di lembaga yang dipimpinnya.
Yoseph berharap pelatihan jurnalistik tersebut dapat menambah wawasan para peserta didiknya. Sehingga nanti output yang dihasilkan dari SMAN Bikomi Utara dapat bersaing hingga ke tingkat nasional.
Maksud HPN Digelar di Wilayah Perbatasan RI-RDTL
Ketua Intan TTU, Yulianus Sikone saat diwawancarai wartawan menjelaskan, wilayah perbatasan merupakan garda terdepan suatu Negara.
Kata dia, banyak fenomena akan terjadi di wilayah tersebut yang tidak terlepas dari peran jurnalis.
Sehingga untuk itu ,jelasnya,pelatihan tentang kerja-kerja seorang jurnalis untuk para pelajar di perbatasan wajib dilakukan.
“Wilayah perbatasan itu merupakan gerbang terdepan dari Negara ini yang sering terjadi fenomena yang tidak terlepas dari peran jurnalis, sehingga para pelajar setingkat SMA kita berikan ilmu-ilmu dasar dan etika jurnalis,” tandas kontributor Kompas TV tersebut.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba