Oelamasi, Vox NTT- Sepanjang Januari hingga Februari 2019 terdapat 33 Kasus pasien dengan gejala Demam Berdarah yang dirawat di Puskesmas Tarus, jalan Timor Raya KM 13 Kabupaten Kupang.
Demikian dikatakan Kepala Puskesmas Tarus, dr. Imelda Sutarmadji kepada VoxNtt.com di ruang kerjanya, Senin 11 Februari 2019.
Ia juga menekankan, Kabupaten Kupang keseluruhan, soal DBD masih berstatus Waspada.
“Kabupaten Kupang masih waspada DBD, kalau Kota Kupang yang KLB,” ujarnya.
Dari 33 kasus itu, ia juga menambahkan, satu kasus mengakibatkan pasien meninggal dunia pada 10 Januari yang lalu.
“Satu meninggal, 10 januari kasusnya. Dan itu perempuan usia 7 (tujuh) tahun dari Kelurahan Noelbaki,” tambahnya.
Lanjut Dia, dari sejumlah kasus yang terjadi, Desa Penfui Timur menjadi desa yang paling rawan dengan gejala DBD. Sejumlah pasien yang dirawat paling banyak dari Desa Penfui Timur.
“Mungkin karena Kos-kosan dan mobiliasi masyarakat itu tinggi. Di sana juga berbatasan dengan Kota Kupang, makanya rawan DBD,” tegasnya.
Jaga kebersihan
Kapus Imelda juga menghimbau kepada masyarakat agar sadar akan kebersihan lingkungan. Ia meminta agar kepala Desa dan RT mencanangkan program Jumat Bersih untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Kalau bisa tak hanya musim hujan. Harus perbiasakan dengan Jumat bersih. Rumput-rumput yang hidup dan sudah menutupi ruang di kiri-kanan rumah harus di potong dan dibersihkan,” imbuhnya.
Terlebih bagi penghuni kos-kosan, lanjutnya, jangan biarkan sampah menumpuk di sekitar kos-kosan. Harus mulai bangun kesadaran akan kebersihan.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Boni J