Borong, Vox NTT-Elton memiliki cara tersendiri agar masyarakat “melek” dengan komputer.
Elton merupakan sapaan akrab dari pemilik nama Antonius Kanta. Ia tinggal di kampung Watunggong, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim)-Flores, NTT.
Di kampung inilah pria 32 tahun itu, memulai karirnya dengan membuka usaha jasa komputer. Usahanya itu ditekuni sejak awal 2012 silam dan diberi nama Elton Komputer.
Saat ditemui VoxNtt.com di kediamannya, Jumat (22/2/2019) pagi, Elton pun mengisahkan perjalanan usahanya itu.
Ada yang indah di balik perjuangannya. Ia ingin masyarakat mengerti dan memahami tentang teknologi khususnya komputer.
“Setelah tamat kuliah 2012 dari Bajawa, saya lihat banyak masyarakat belum mengerti komputer makanya saya buka,” kisahnya.
Kendati demikian, pria berkulit sawo matang itu, tidak memiliki kualifikasi akademik dalam bidang komputer.
Pengalamannya itu ia dapatkan dari kursus komputer, juga dari para sahabat karibnya yang ada di Malang pada 2007 silam.
Dari pengalaman itulah, geliatnya pun mulai tumbuh dan berkembang.
“Saya taunya dari kursus dan teman-teman yang kulia di Malang,” ungkapnya.
Seusai kursus di Malang, ia pun kembali ke kampung halaman dan melanjutkan pendidikan di STKIP Ngada pada 2008 silam. Ia mengambil jurusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) di kampus itu.
Setelah menamatkan pendidikannya pada 2012 lalu, ia kembali ke kampung halamannya.
Elton pun harus merogoh koceknya untuk membangun sebuah rumah kecil berukuran 5×6 meter. Beratap sing, berdinding gedek, ia bangun dengan keringatnya.
Jangan Putus Asa
Elton memang pria yang giat bekerja. Ia dikenal baik oleh para keluarga dan sahabatnya. Nyaris, suatu ketika ia hampir saja putus asa, lantaran kesulitan biaya untuk usahanya itu.
Namun, ketekunan dan kesabaran menjadi kunci di balik usahanya. Ia mencoba bangkit dari kekurangan dan keterbatasannya.
“Jangan pikir masalah dulu tetapi kita harus mencoba dan terus mencoba,” pintanya.
Perlahan tapi pasti. Narasi menjelma menjadi aksi. Elton yang kala itu berusia 26 tahun, bangkit dari keterpurukannya.
Di kampung itu, Elton pun mulai menjalani usahanya diantaranya merima jasa pengetikan, cetak dan edit foto, cetak undangan, printer dan instal laptop/perbaik PC.
Usahanya pun kian di percaya, masyarakat memberikan sambutan positif.
Selain membuka usaha, Elton pun kini bekerja sebagai pengajar dan operator di salah satu sekolah dasar (SD) di kecamatan Kota Komba.
Diberi Janji
Demi melegalkan usahanya itu, pada 2014 silam ia pun mengurus surat izin. Dan kini usaha sudah mendapat izin operasional dari pemerintah.
Kendati demikian, Elton sempat senang. Pada 2015 silam usahanya sempat dilirik oleh pemangku kebijakan di Kabupaten Matim.
Elton pernah disuruh memberikan proposal ke pemerintah. Ia juga dijanjikan akan mendapat bantuan dari pemerintah. Namun sayang, mimpinya sebatas angan janji itu pun belum ditepati. Proposal yang ia berikan tak ada jawaban.
Kisahnya itu bagai susahnya mencari sinyal di beberapa wilayah di Kabupaten Matim.
Namun, Elton tak pernah putus asa. Walau terselip rasa kecewa, ia terus memperlebar sayap usahanya dengan membuka jasa kursus komputer pada 2017 silam.
Namun, kala itu, usaha kursus nya pun belum disambut baik.
“Waktu itu memang belum banyak yang masukhanya 10 orang yang ikut kursus, kursusnya selama 3 bulan dan biaya Rp 750.000,” imbuhnya.
Kendati hanya 10 orang Elton tetap tak putus asa. Tak pernah terbersit sedikit pun hal, yang mengurungkan niatnya untuk mengajak masyarakat melek komputer.
Pelan tapi pasti. Pada 2018 silam ada 29 orang yang mengikuti kursus di tempat miliknya. Ia pun bangga dan bahagia, lantaran bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Namun, keterbatasan selalu menghimpit setiap mimpinya. Kesulitan modal dan alat komputer menjadi kebutuhannya kini.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba