Kefamenanu, Vox NTT-Sebanyak 18.098 kepala keluarga di Kabupaten TTU hingga saat ini sudah merasakan manfaat langsung dari program keluarga harapan (PKH).
Jumlah itu meningkat drastis dari awal program tersebut dimunculkan pada tahun 2013 lalu.
Dimana saat itu program pemerintah pusat yang disasarkan pada bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial tersebut baru dinikmati oleh 4 ribu KK yang tersebar di 14 kecamatan.
“Setiap tahunnya kita selalu ajukan usulan berdasarkan basis data kemiskinan kita,basis data kemiskinan mikro di kabupaten TTU itu sebanyak 34.964 KK miskin, dari data kemiskinan mikro itu yang menerima manfaat program keluarga harapan itu sampai dengan posisi tahun 2019 ini sebanyak 18.098 keluarga penerima manfaat,” jelas Kepala Dinas Sosial Kaupaten TTU, Simon Soge saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan pemberian edukasi dan pemahaman tentang PKH bagi keluarga penerima manfaat di Kantor Camat Miomafo Tengah, Jumat (22/02/2019).
Simon menjelaskan, untuk periode pertama tahun 2019, jumlah dana PKH yang mengalir ke Kaupaten TTU sebanyak Rp 28 miliar.
Untuk tahun 2019 juga, lanjut Simon, sistem pembagian jumlah dana bagi keluarga penerima manfaat (KPM) berbeda dari tahun sebelumnya.
Dimana pada tahun 2018, jumlah dana yang diterima oleh seluruh KPM nilainya sama yakni Rp 1,8 juta.
Sedangkan pada tahun 2019, ujar Simon, terjadi kenaikan jumlah bantuan namun disesuaikan dengan komponen penerima PKH.
“Jadi ada 3 komponen utama dalam program PKH itu diantaranya Pendidikan itu diantaranya anak SD-SMA, Kesehatan itu bagi ibu hamil, balita dan anak pra sekolah sedangkan yang berikut itu kesejahteraan sosial itu untuk lansia dan penyandang disabilitas berat, jadi pembagian jumlah dananya nanti disesuaikan dengan 3 komponen ini,” jelasnya.
Berdayakan Masyarakat melalui KUBE
Simon juga menjelaskan, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat terutama penerima manfaat PKH, pihaknya sudah mulai mendorong masyarakat untuk membangun kelompok usaha bersama (KUBE) di setiap desanya.
Setiap KUBE dengan jumlah anggota 10 orang itu, jelasnya, akan didorong untuk membangun usaha penyediaan sembilan bahan pokok.
Untuk memperlancar usaha kelompok dampingan tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Bulog guna membantu menyuplai sembako bagi KUBE.
“Di Bulog itu mereka ada satu bisnis namanya rumah pangan kita Bulog jadi kita akan bermitra dengan bulog untuk membantu menyediakan sembako bagi KUBE, dari situ kita berharap 10 kk yang tergabung dalam KUBE itu bisa menjadi pengendali pasar sembako di desa tersebut,” jelasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba