Ruteng, Vox NTT- Senator asal NTT, Adrianus Garu meminta Pemerintah Pusat (Pempus) segera ‘turun tangan’ menangani bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa tempat di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Menurut anggota DPD RI itu, Pempus melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus turun ke lokasi bencana yang terjadi pada Kamis hingga Jumat, 7-8 Maret 2019 tersebut.
“Banjir bandang yang terjadi di Manggarai Barat adalah bencana alam yang menelan korban jiwa dan merusak sarana infrastruktur sehingga membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata Andre melalui siaran pers yang diterima VoxNtt.com, Sabtu (9/3/2019).
Andre mengaku, bencana di Mabar menyebabkan 8 orang tertimbun longsor dan sarana infrastruktur rusak parah.
“Saya mendapat laporan dan membaca berita di media bahwa longsor juga terjadi di beberapa titik yang menyebabkan jalur jalan nasional Trans-Flores putus. Situasi ini membutuhkan respon cepat dari Pemerintah Pusat kebutuhan sehingga situasi di Manggarai Barat bisa kembali normal,” ujarnya.
Untuk diketahui, banjir bandang yang terjadi pada Kamis (7/3/2019) siang merendam lebih dari 100 unit rumah warga di Labuan Bajo, Mabar.
Banjir dan longsor juga turut memutuskan jaringan telekomunikasi di wilayah Kabupaten Mabar dan beberapa kawasan di Kabupaten Manggarai.
Selain itu, longsor terjadi di beberapa titik di Desa Cunca Lolos dan Desa Tondong Belang, Kabupaten Manggarai Barat, mengakibatkan 2 unit rumah warga tertimbun beserta delapan penghuni rumah.
Bupati Mabar, Agustinus Ch Dula sudah menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang kondisi Mabar dalam keadaan darurat bencana alam.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Landa Mabar, Bupati Dula Tetapkan Status Darurat Bencana Alam
Penulis: Ardy Abba