*) Puisi-Puisi Ipin Doke
Doa Sekelopak Bunga
Hari ini masih ada malam.
Dalam rahasia gulitanya,
disembunyikannya kecantikan kelopak bunga itu.
Ada seekor kumbang
Di sisi yang berjauhan dari bunga teduh itu.
Dalam hatinya ia menggerutu,
“tidak ada yang lebih tega dari malam.
Ditindasnya bunga yang tak berdaya
dengan kepekatannya.”
Diam-diam bunga itu berdoa,
“Terima kasih Dikau yang menciptakan malam,
padanya Kau titipkan terang yang besok terpancar dari kelopakku.
Terima kasih Dikau yang menciptakan malam,
padanya kau hembuskan keharuman doa yang menyerbak dari serbuk-serbuk sariku.”
Ritapiret, Maret 2019
Bibliotek
Di sini aku merasa sangat mencintaimu
Pada tumpukan koran di sudut-sudut bisunya
Karena kau:
Menjelma berita
Yang menampilkan fakta tentang dunia yang nyata,
Tentang bahagia surga yang terlalu tinggi dan
Kengerian neraka yang tak tergantikan mengaduk rasa;
Menjelma puisi
Yang mengekspresi hidup sebagai seni
Entah itu imannya, duka, derita, kengerian, atau segala
Kerumitannya secara sederhana.
Tapi,
Sesekali jika kau menjelma iklan
Kan kutunjuki kau bahwa hidup sudah indah
Tanpa perlu mengganti rupa,
Tanpa perlu dibuat-buat, tanpa perlu diubah-ubah;
Hidup sudah bermakna sejak dalam batinmu.
Ritapiret 2018
Bagaimana Berhadapan dengan Kesia-Siaan?
Aku tak tahu sore itu berharga bagimu.
Kau bergairah mengukir seluruh siluet,
Tarian pada senja yang terbentang di depan kaca mataku.
Aku memilih diam saja
Agar tak kehilangan harmoni yang sedang terjadi.
Sejenak aku merasa sedang membaca berita bagus dari masa depan.
Namun ingatan cepat-cepat meyadarkanku
Bahwa cinta boleh jadi adalah sepasang jejak kaki pada tepi pantai.
Sebab kau mungkin sedang latihan untuk bergaya di depan kamera
Dan aku hanya penikmat pertama yang mengagumi parade potretmu.
Aku cukup berharap pada cakrawala
Sekalipun ia menelan mentari sampai tak berbekas lagi,
Toh dihembuskannya jua fajar pengharapan –
Sehingga Sisifus tidak bersalah
Jika tak berhenti berusaha memikul batu ke puncak bukit
Walau terus menggelinding jatuh.
Cinta memang tak perlu memiliki
Sebab Pungguk harus sadar,
Cahaya bulan hanya bisa membelainya dengan mesra
Saat ia selalu merindukannya.
Ritapiret, November 2018
*Ipin Doke adalah penikmat puisi. Sekarang bergiat di komunitas sastra Teter Tanya Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret.