Kefamenanu,Vox NTT-Dalam dua bulan terakhir kasus pencurian sapi di Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengalami peningkatan.
Hal itu diungkapkan Sang Camat, Edmundus Aluman saat diwawancarai VoxNtt.com di Aula Lestoran Litani, Kefamenanu, Senin(01/04/2019).
Dikatakannya, berdasarkan laporan yang ia terima dari masyarakat, dalam satu malam kasus pencurian sapi bisa dua sampai tiga kasus.
Kasus tersebut kebanyakan terjadi di Desa Boronubaen, Hauteas dan Hauteas Barat.
“Tahun lalu itu pencurian sepeda motor yang meningkat, tapi akhir-akhir ini pencurian sapi yang meningkat, satu kali hilang itu bisa dua sampai tiga ekor dalam satu malam,” ujar camat Edmundus.
Edmundus mengaku, mengenai kasus ini, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Ia berharap adanya kerja sama yang baik dengan Polres TTU, agar para pelaku sesegera mungkin ditangkap, sehingga masyarakat segera keluar dari keresahan yang akhir-akhir ini mereka rasakan.
“Setiap masyarakat yang memiliki ternak saya imbau untuk lebih waspada sehingga tidak ada lagi ternak yang dicuri,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Biboki Utara, Ipda Anyer Nenobais saat dikonfirmasi VoxNtt.com menuturkan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait adanya peningkatan kasus pencurian sapi, sebagaimana disampaikan Camat Edmundus.
Menurutnya, untuk melakukan penindakan di lapangan, pihaknya harus berdasarkan laporan resmi masyarakat.
“Perlu saya sampaikan bahwa, di Polsek kami, Biboki Utara tidak ada satu laporan polisi yang masuk tentang kasus pencurian ternak. Senjata kami yang paling pertama itu ya administrasi. Bagaimana tidak ada laporan polisi dari masyarakat, lalu kami mengatakan kriminalitas yang terjadi itu, dalam hal ini pencurian sapi itu tinggi,” jelas Ipda Anyer.
“Jadi, saya anggap apa yang disampaikan oleh Pak Camat itu informasi yang belum mendasar untuk kami. Yah bukan berarti saya tidak sejalan dengan Pak Camat, tapi dasar kami untuk mengatakan ada kasus itu ya laporan polisi,” ujarnya.
Ipda Anyer menjelaskan, meski begitu saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan keamanan. Salah satunya dengan menghidupkan kembali pos kamling seperti yang sudah dilakukan di Desa Tualene.
“Pos kamling sudah jalan seperti di Inggareo (Desa Tualene) sudah jalan, tetapi kami lakukan rutinitas, hanya pengeluhan masyarakat secara resmi tidak ada tentang pencurian ternak,” tuturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni J