Ende, Vox NTT-Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest menilai kerja-kerja partai nasionalis senior di Indonesia sungguh tidak memuaskan, terutama mengatasi tindakan intoleransi dan praktik korupsi di Indonesia.
Problematika bangsa pasca reformasi khusus dua masalah ini justru terjadi luar biasa.
“Karena tidak memuaskan, maka syarat kita adalah mulai dengan hal yang baru. Kita bentuk partai baru dengan tidak menerima pengurus partai yang lama. Kalau kita terima maka, tertular sudah penyakitnya,” katanya di Ende usai kegiatan Safari Toleransi bersama Sekjen PSI Raja Juli Antoni di Aula Syuradikara Smart, Minggu (07/04/2019).
Ernest menegaskan, PSI tidak ingin tertular dua masalah itu dari partai senior di Indonesia. PSI bertekad untuk menghentikan dua tindakan tersebut di tanah air.
“Jadi, kami tak ingin tertular dari partai lain. Karena itu bagian dari tekad kita,” ucap dia.
Dengan itu, jelas Ernest, PSI melakukan seleksi kader melalui panitia seleksi independen dengan berbagai ketentuan. Misalnya, menjadi kader bukan dari partai lain.
Kemudian, pengurus maksimal berusia 45 tahun, berenergi dan berjiwa nasionalis.
“Tujuan safari ini adalah untuk meyakini masyarakat bahwa PSI berbeda dengan partai lain. Setiap kader harus mempunyai nilai dengan melawan korupsi, melawan intoleran,” jelas Ernest.
Ia berharap kepada seluruh kader PSI di tanah air untuk dapat memberikan pendidikan politik yang beritikad baik sesuai arah gerak partai.
Selain itu, para kader diharapkan untuk menyukseskan pemilu 2019 dengan memberi keyakinan masyarakat terhadap PSI.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba