Ruteng, Vox NTT- Pengurus Daerah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Manggarai bersama Dinas Pendidikan setempat menggelar seleksi atlet menjelang kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2019.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Gereja Kristus Raja Mbaumuku Ruteng, Jumat (12/04/2019).
Ketua Panitia Pelaksana Seleksi, Wensislaus Taruk menjelaskan, para atlet karatedo yang ikut seleksi tersebut merupakan pelajar SD dan SMP.
Mereka berasal dari dojo Kecamatan Langke Rembong, Satarmese, Lelak, Wae Ri’i, dan Cibal.
“Yang mengikuti seleksi ini adalah aliran Inkai (Institut Karate-Do Indonesia) dan shotokai yang tergabung di bawah naungan Forki,” jelas Wens yang adalah Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai itu saat ditemui VoxNtt.com di Aula Gereja Kristus Raja Mbaumuku Ruteng, Jumat pagi.
Ia mengaku, untuk seleksi atlet olahraga dari Negeri Sakura itu sebelumnya tidak dilakukan di tingkat kecamatan, berhubung jumlah dojo terbatas. Seleksi menuju O2SN Provinsi NTT langsung berlaku di tingkat Kabupaten Manggarai.
“Ini tahapan seleksi mencari yang terbaik untuk ikut O2SN tingkat Provinsi NTT. Sesuai juknis O2SN tingkat Provinsi NTT dalam rentang waktu Mei-Juli. Sedangkan tingkat nasional sekitar bulan Agustus,” jelas Wens.
Ia menambahkan selain atlet karatedo, seleksi menjelang O2SN tingkat Provinsi NTT juga untuk cabang olahraga bulu tangkis dan atletik.
Wens berharap dalam proses seleksi ini para atlet bisa menjunjung tinggi sportivitas dan tidak menggugat keputusan juri. Sebab, seleksi ini adalah proses mencari atlet terbaik dari Kabupaten Manggarai yang nanti bakal bersaing dengan daerah lain pada kegiatan O2SN tingkat Provinsi NTT.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri dari Pengurus Daerah Forki Manggarai, Sensei Yulianus Suweno Tangur menjelaskan, para karateka dari aliran inkai dan shotokai ini mengikuti seleksi “kata perorangan” dan “kumite” putra dan putri.
Tangur menjelaskan, seleksi “kata perorangan” yakni setiap karateka memperagakan keindahan gerak dari jurus, baik putra maupun putri.
Baca Juga: Kejuaran Forki NTT, Atlet Karate dari Manggarai Raih Satu Medali Emas
Sedangkan “kumite” yaitu para karateka bertanding atau sparring. Kumite biasanya dibagi atas “perorangan” dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan “beregu” tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putra).
“Untuk menilai para atlet dalam seleksi ini ada lima dewan juri. Satu wasit dan empat juri,” jelas Tangur.
Penulis: Ardy Abba