Kupang, Vox NTT- Kaum Milenial yang akan terlibat dalam pesta demokrasi, baik Pileg maupun Pilpres, hendaknya harus segera memutuskan arah politiknya.
Hal itu diungkapkan calon anggota DPRD Provinsi NTT dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Daerah Pemilihan (Dapil) VII, TTU-Belu-Malaka, Tri Andyos Prawira Manu kepada VoxNtt.com, Sabtu (13/4/2019) pagi.
Sikap politik kaum milenial kata dia sangat penting. Jangan sekadar pemberi suara di TPS, tetapi paling penting adalah sebagai penentu dalam menghasilkan pemimpin dan perwakilan yang berkualitas.
“Tapi lebih daripada itu, harus juga bisa mempengaruhi arah kebijakan yang berpihak pada kaum muda,” ujar Caleg, Nomor Urut 8 itu.
Sebagai orang muda yang peduli sesama generasi muda Andyos mengambil sikap, terjun dalam kontestasi politik untuk menjadi penyalur aspirasi kaum dan memperjuangkan cita-cita kaum muda melalui lembaga Parlemen di Provinsi.
Ia pun mengingatkan sesama generasi muda agar tolak Golput. Selama kampanye berlangsung, terang dia, tentu sudah memiliki referensi tentang siapa yang harus dipilih, dan mengapa harus memilih.
“Oleh karena itu, milenial juga harus menjadi garda terdepan untuk memerangi golput. Milenial harus mempunyai pilihan,” tandasnya.
Tak sekadar memilih, tetapi kata dia, harus memilih dengan cerdas. Hindari memilih karena faktor SARA. Kapasitas dan kualitas figur harus menjadi dasar milenial dalam memilih.
Sebab kata dia, akumulasi suara-suara milenial itu menjadi penentu masa depan bangsa dan daerah NTT khususnya.
“Memilih bukan karena diintimidasi, bukan karena agama, atau suku yang sama,” pungkasnya.
Yang paling penting juga lanjut dia adalah, figur yang dipilih harus menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan tentunya menjaga persatuan, keadilan dalam NKRI.
“Milenial harus turut mengawal ini. Semoga tahun 2019, demokrasi kita lebih bermartabat dan bisa menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan,” tutup Andyos.
Penulis : Tarsi Salmon
Editor: Boni J