Borong Vox NTT- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manggarai Timur (BPBD Matim), Antonius Dergong menyebut, longsor hebat di Bea Dolor, Desa Compang Necak, Kecamatan Lamba Leda bisa menjadi peluang ekonomi ke depan.
Namun di lain sisi, kata dia, longsor tersebut bisa menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Matim.
Baca Juga: Longsor Hebat di Necak Tutup Sungai Wae Togong
“Memang sempat diskusi dengan pak Sekda untuk direncanakan. Sehingga kita lihat ada tidak potensinya, untuk meningkatkan ekonomi rakyat,” ujar Anton kepada VoxNtt.com usai melakukan kegiatan simulasi siaga bencana banjir di SDI Kota Ndora Borong, Jumat (26/04/2019).
Dikatakannya, lokasi yang ditimbun longsor ke depan akan buat waduk atau bendungan.
Sehingga lanjut Anton, area besar di Lamba Leda yang sulit air seperti di Bea Cembak bisa mendapatkan air.
“Saya sudah janji dengan Kadis PU minggu depan untuk melihat lokasi dari dekat. Bisa saja ini bencana atau tantangan bagi pemerintah, tetapi bisa saja ini menjadi peluang ekonomi kita ke depan,” ujar Anton.
Kata dia, saat ini pihaknya baru mengantongi 21 kepala keluarga (KK) yang terkena dampak langsung dari bencana longsor itu.
“Manusia tidak ada (korban), tetapi yang jadi korban adalah pertanian dan perkebunan, kita juga akan lakukan pendataan di daerah yang lain,” ucapnya.
Baca Juga: Longsor Tutup Sungai Wae Togong, Pemkab Matim Imbau Warga Necak Waspada
Untuk diketahui, longsor hebat di Necak terjadi pada Rabu 17 April 2019 lalu.
Akibat longsor tersebut sungai Wae Togong tertutup timbunan tanah dan batu.
Baca Juga: 21 KK Jadi Korban Bencana Longsor di Necak
Air sungai yang berada di perbatasan Kecamatan Lamba Leda dan Sambi Rampas itu tidak mengalir menuju laut Flores, bagian utara Matim.
Longsor mengakibatkan sungai Wae Togong mengalami kekeringan di wilayah Bawe, Desa Haju Wangi, karena material longsoran ini menumpuk di sungai Wae Togong.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba