Labuan Bajo, Vox NTT- Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perdagangan RI, Luther Palimbong mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) di Manggarai Barat (Mabar) NTT agar mengembangkan produk-produk lokal.
Hal itu disampaikan Luther kepada VoxNtt.com, Kamis (02/05/2019), saat menggalakkan program cinta produk Indonesia, serta bimbingan teknis meningkatkan kapasitas SDM dan manajemen pelaku UKM di Aula Hotel Jayakarta.
Selain pelaku UKM, kegiatan ini dihadiri juga oleh pelajar dari beberapa sekolah yang ada di Labuan Bajo.
Kegiatan ini, kata Luther, diharapkan mampu memperkuat nasionalisme generasi muda untuk mencintai dan meningkatkan produk dalam negeri.
Produk-produk dalam negeri diharapkan memiliki merk yang kuat, desain dan kemasan yang menarik, serta SDM pelaku usaha yang unggul.
“Adik-adik pelajar dan generasi muda harus punya nasionalisme dan mencintai serta menggunakan produk dalam negeri. Produk kita tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri,” tegas Luther.
Sebagai daerah wisata, kata dia, masyarakat Labuan Bajo harus menangkap peluang industri jasa pariwisata ini dengan membangun usaha pendukung.
Usaha itu seperti; makanan minuman lokal dalam kemasan, kuliner, dan kerajinan dengan kualitas yang terstandar, memperhatikan kesehatan, keselamatan dan keamanan lingkungan, membangun merk produk, dan mengembangkan desain, serta kemasan yang menarik.
“Usaha kecil makanan dan minuman serta kerajinan ini merupakan pendukung industri wisata. Masyarakat harus memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Luther.
Luther menambahkan masyarakat di Labuan Bajo harus lebih sejahtera dan pertumbuhan ekonomi harus lebih cepat meningkat.
Peluang UKM di Mabar
Luther menjelaskan, peluang yang ada di Labuan Bajo sangat besar dalam hal memajukan produk-produk lokal.
“Sebut saja makanan, kerajinan-kerajinan, itu sangat kaya,” katanya.
Namun demikian kata Luther, pelaku UKM belum menata dengan baik makanan khas maupun kerajinan-kerajinan.
Menurut dia, semua produk harus diberi nama atau label yang lokal pula. Hal ini dilakukan agar nilai beli pasar juga tinggi.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba