Kupang, Vox NTT-Pemerintah Provinsi NTT dengan tegas menyatakan penolakan terhadap konsep wisata halal di NTT.
Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM saat menyampaikan arahannya dalam pembukaan kegiatan Musrembang Provinsi NTT Tahun 2019.
“Terus terang kami berdua (Gubernur dan Wakil Gubernur,red) menolak dengan keras kebijakan dari pemerintah pusat yang memberikan wisata halal di NTT. Jangan samakan kami di NTT dengan daerah lain,” jelas Wagub pada pembukaan Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2020 Provinsi NTT Tahun 2019 di Hotel Swiss Bellin, Sabtu, 4/5.
Di hadapan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Dr. Tumpak Haposan Simanjuntak, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Drs Oktoriadi, MA, PhD, para bupati/walikota se NTT, Wagub menyatakan akan melaporkan sikap resmi pemerintah Provinsi itu kepada Presiden Jokowi.
“Walaupun hal itu merupakan keputusan menteri, kami akan menolak. Bukan kami membangkang tapi kami harus sesuaikan dengan kondisi yang ada,” jelas Wagub.
Lebih lanjut Wagub menyatakan, NTT telah lama menerapkan semangat toleransi dengan sangat baik. Telah menerapkan apa yang dinamakan dalam Islam, Lakum Dinukum Waliyadin, Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku dalam semangat kebersamaan yang telah berakar.
Dalam semangat Kristiani, lanjut Nae Soi, dinyatakan dalam ungkapan Cintailah sesamu seperti dirimu sendiri.
“NTT sudah terapkan toleransi dogmatis dan toleransi civilius. Civilius itu yang Lakum Dinukum Waliyadin. NTT jangan dirusak. Jangan lagi, kita mulai merusak, merusak dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu,” pungkas Wagub Nae Soi.
Sumber: Siaran Pers Humas dan Protokol NTT