Ende, Vox NTT-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan operasi pengecekan takjil sebelum buka puasa di Pasar Mbongawani Ende, NTT, Selasa (07/05/2019) sore.
Kegiatan ini dilakukan guna mengawasi ada tidaknya penggunaan bahan kimia berbahaya dalam makanan.
“Kita awasi terutama bahan pangan karena pada Bulan Ramadhan ini permintaan cukup banyak. Jadi, ini hari pertama kita awasi produk takjil,” ungkap Kepala BPOM Ende, Tamrin Ismail di sela-sela operasi takjil di Kompleks Pasar Mbongawani.
Ia menegaskan, jajanan takjil yang dipasarkan dapat memberi jaminan dari bahan berbahaya. Produk takjil dapat dikonsumsi oleh masyarakat terutama umat muslim yang sedang menjalani puasa.
Tamrin menjelaskan, proses pengawasan terhadap produk takjil akan terus dilakukan pada hari-hari kedepan. Ini diantisipasi untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pengawasan yang sama juga akan kami lakukan di Nagekeo dan Ngada. Nah, kita berharap agar produk itu benar-benar dapat dikonsumsi oleh masyarakat,” katanya.
“Jadi ini khusus untuk takjil, jajanan ramadhan. Nanti produk lain akan kita lakukan operasi juga,” imbuh Tamrin.
Operasi takjil yang dilakukan ini atas kerja sama BPOM dan Pemkab Ende. Wakil Bupati Ende, H. Djafar Achmad pun turut melakukan pemeriksaan di lapangan.
Pengamatan VoxNtt.com, Wabup Djafar nampak mengunjungi dari lapak ke lapak. Ia terus mencari tahu produk makanan takjil yang dipasarkan oleh sejumlah pedagang.
“Ini dari bahan apa? Nanti kurangi pewarna ya. Berapa harganya,” tanya Djafar ke salah seorang pedagang di area parkiran Pasar Mbongawani.
Kepada sejumlah awak media, Wabup Djafar menegaskan, pada prinsipnya pemerintah mendukung usaha-usaha masyarakat.
Namun, ia menegaskan agar produk takjil yang dipasarkan tidak menggunakan pewarna yang berlebihan. Kemudian dia berharap masyarakat untuk mengolah secara wajar dan tidak membahayakan para konsumen.
“Kita sangat antusias mendukung mereka menjual. Tapi tadi kita lihat ada yang menggunakan pewarna yang berlebihan. Boleh dibuat dengan pewarna tapi harus wajar, tidak berlebihan. Tapi kita lihat masih aman, masih bisa dikonsumsi,” kata Wabup Djafar.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba