The important point is that the self of curiosity. What is beyond the existence of the existed thing? We must find out what is hidden behind the reality.
Ruteng, Vox NTT- Guru besar dari Fakultas Pendidikan Universitas Tranava Slovakia, Prof. Branislav Pupala, Ph.D memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Santu Paulus Ruteng, Kamis (16/05/2019).
Kuliah yang dilaksanakan di ruangan Van Bekum itu berlangsung penuh ilmiah dengan menggunakan bahasa Inggris. Kuliah dihadiri lebih dari 75 mahasiswa Pendidikan Guru Usia Dini (PG-PAUD) STKIP Ruteng.
Selain mahasiswa, hadir sejumlah dosen di STKIP Ruteng. Mereka ialah; Dr. Fransiska Widyawati, M.Hum., Ferdinandus Arifin Sulaiman, M.Pd., Fransiskus De Gomes, S.Fil.,M.Pd. Kuliah umum itu dipandu oleh moderator, Selvianus Hadun, A.B.Philo.
Ketua Program Studi PG-PAUD, Fransiskus De Gomes dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Prof. Branislav merupakan suatu kebanggan besar bagi seluruh civitas akademika STKIP Ruteng.
Prof. Branislav hadir, kata Gomes, yakni untuk membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini.
“Kami sangat mengharapkan pengetahuan dan pengalaman dari Prof. Branislav sebagai bekal bagi kami dalam mempersiapkan para pendidik anak usia dini di kemudian hari,” katanya.
Prof. Branislav dalam pemamparan materinya membahas tiga point penting. Ketiganya yakni; the development of education in Slovakia (perkembangan pendidikan di Slovakia), curriculum policy: a comparison between curriculum policy in Slovakia and in Indonesia (kebijakan kurikulum; sebuah perbandingan antara kebijakan kurikulum di Slovakia dan di Indonesia), and research issues in the field of education (isu-isu Penelitian di bidang pendidikan).
“Pendidikan perlu diterapkan sejak usia dini. Salah satu faktor penentu bagi kuallitas pendidikan orang dewasa itu semestinya berawal dari usia dini. Di Slovakia, penerapan pendidikan bagi anak usia dini merupakan suatu compulsory (keharusan). Anak wajib dikirim ke Taman Kanak-kanak (TKK) sejak usia 2,5 tahun. Itu menjadi kebijakan pendidikan di Slovakia,” kata Prof. Branislav.
Berdasarkan pengamatannya di Indonesia, lanjut dia, ada banyak administrasi yang perlu dipenuhi oleh masyarakat yang ingin anaknya mengenyam pendidikan.
Hal itu tentu saja bisa menjadi benturan atau tantangan bagi setiap orang yang ingin belajar.
“There are so many stamps stamps and stamps, a piled up of papers or documents (begitu banyak stempel stempel dan stempel, tumpukan dokumen atau kertas-kertas),” ujar Prof. Branislav.
Ia menambahkan, di bidang penelitian poin yang paling penting adalah rasa ingin tahu di balik sesuatu yang telah ada. Keingintahuan itu juga harus bermuara untuk menemukan apa yang tersembunyi di balik realitas.
KR: Selvianus Hadun
Editor: Ardy Abba