Borong, Vox NTT-Selama kurang lebih dua tahun menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nggai Elisabet sudah menerbitkan 19.258 sertifikat.
Ribuan sertifikat itu, terdiri dari, pertama, Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 12.258 dengan rincian tahun 2017, 5.848 sertifikat, 2018, 4500 sertifikat dan tahun 2019, 2.910 sertifikat.
Kedua, Redistibusi (redis) berjumalah 6.000 sertifikat dengan rincian tahun 2018, 1.500 sertifikat dan tahun 2019, 4.500 sertifikat.
Hal itu diterangkan Elisabet, saat acara serah terima jabatan kepada Pelaksana Tugas (Plt), BPN Matim Viktor Tuati di kantor BPN Matim, Selasa (11/6/2019).
Selain serah terima jabatan, acara itu dilanjutkan dengan temu pisah anggota BPN Matim dengan Elisabet.
Elisabet menceritakan, ia bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 36 tahun dan menjabat sebagai kepala BPN Matim sejak 23 Maret 2017 dan berakhir 31 Mei 2019.
Dikatakannya, selama menjadi kepala BPN loyalitas dan komitmen pegawai yang bekerja di kantor itu sangat luar biasa dan teruji.
“Semua kesuksesan yang selama ini diraih oleh BPN tidak terlepas dari kerjasama dari semua pegawai yang ada di sini. Mereka sangat semangat tanpa pamrih. Bahkan kami bekerja dengan kendaraan pribadi, sampai tengah malam pun kami tetap bekerja,” ujarnya.
Kendati demikian, ada beberapa tugas yang belum diselesaikan.
“Urusan yang lama biarkan menjadi tanggung jawab saya, kepala yang baru biarlah urus yang baru,” ucap wanita kelahiran 14 Mei 1961 itu.
Elisabeth menambahkan, setiap sengketa konflik melalui surat yang masuk di BPN pihaknya selalu cepat eksekusi untuk melakukan mediasi.
Kendati demikian, dia mengaku masih diperhadapkan oleh banyak persoalan. Itu terutama, keterlambatan untuk memasukan berkas oleh masyarakat, Sumber Daya Manusia (SDM) kurang, waktu dan tenaga yang kurang.
“Itu bukanlah kelalaian kantor pertanahan. Masyarakat di sini butuh pelayanan yang sangat cepat tetapi kita masih banyak kendala,” imbuhnya.
Dia berharap, para pegawai BPN Matim untuk terus membagun kerja sama dengan kepala BPN yang baru. Selain itu, dia meminta maaf atas segala tindakan, tutur kata yang kurang berkenan selama menjabat sebagai kepala BPN.
“Ambil mama punya yang baik-baik. Tidak ada urusan pribadi. Saya mengucapkan mohon maaf. Ada yang senang tidak senang, tetapi ini urusan dalam melakasanakan tugas bukan pribadi,” imbuhnya.
Sementara itu, Viktor Tuati dalam sambutannya berjanji akan tetap melakukan koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten itu.
Dia, mengucapkan terima kasih kepada Elisabet atas segala kebersamaan dan dedikasi untuk lembaga itu.
“Banyak hal yang ibu bantu dari sisi yang paling kecil. Sambut kita yang baik. Tentu banyak yang beda pendapat. Tetapi tetap kita bahas untuk satukan lembaga ini,” ucapnya.
“Kita cari jalan yang terbaik. Ke depan program 2019 akan diselesaikan secara bersama,” tambahnya.
Dia menyatakan untuk tidak takut menghadapi berbagai persoalan. Karena kata dia, secara hukum untuk menguji kebenaran adalah pengadilan.
“Kami atas lembaga. Kami akan tetap berkoordinasi. Kita boleh berpisa secara lembaga atau tugas tetapi secara moral tanggung jwab tidak akan terputus,” imbuhnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba