Bajawa, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada dan Manggarai Timur (Matim) menggelar rapat persiapan kunjungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk mengeksekusi tapal batas antara dua daerah itu.
Rapat persiapan yang dipimpin oleh Penjabat Sekda Ngada Hironimus Reba Watu tersebut berlangsung di aula Kantor Camat Riung Kabupaten Ngada, Senin (10/06/2019).
Pertemuan itu turut dihadiri oleh dihadiri oleh Kepala Bidang Perbatasan NTT, Asisten 1 Setda Ngada Emanuel Dopo, Camat Riung, Kepala Kesbangpol Matim dan staf, para asisten dan pimpinan OPD Kabupaten Ngada.
Dinamika rapat berkembang cukup alot karena mendiskusikan hasil kesepakatan di Kupang, beberapa waktu yang lalu.
Hasil diskusi tersebut para tokoh dari Ngada dan Matim dikabarkan menerima kesepakatan penetapan tapal batas antara dua kabupaten itu.
Sebagai tindak lanjut rapat bersama di Kupang itu kemudian mengagendakan kunjungan kerja Gubernur Viktor di perbatasan Desa Sambi Nasi Barat, Kecamatan Riung-Ngada dan Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar-Matim pada 14 Juni 2019 mendatang.
Rencananya saat kunker Gubernur Viktor akan dipentaskan seremonial adat budaya dari Kabupaten Ngada dan Matim.
Untuk rekonsiliasi konflik perbatasan di dua kabupaten ini akan dilaksanakan ritual adat dengan pemotongan hewan.
Hewan ayam jantan dari kedua belah pihak dalam ritual pintu manuk.
Saat acara perdamaian ini selain ayam jantan, juga ada pemotongan kerbau untuk “Makanan Perdamaian” dan kegembiraan atas kesepakatan yang dibangun oleh dua pemerintahan dan tokoh masyarakatnya.
Ritual ini akan dilaksanakan di tapal batas titik tujuh.
Penjabat Sekda Ngada, Hironimus Reba Watu kepada wartawan mengatakan, sejak 10-13 Juni tim dari kedua kabupaten akan menelusuri 31 lokasi tapal batas untuk penempatan pilar perbatasan.
Puncak rekonsiliasi akan dilaksanakan tanggal 14 Juni 2019 bersama Gubernur Viktor.
Baca Juga: Bertemu Bupati Agas, Rotok Pertanyakan Keabsahan Keputusan 1973
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba