Borong, Vox NTT-Masalah kekurangan air minum bersih di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT, bukanlah hal baru.
Pasalnya, program air minum bersih yang dicanangkan pada 2016 silam belum menunjukkan geliat yang baik. Sehingga belum dapat dirasakan oleh warga kabupaten yang dimekarkan pada 2007 silam itu.
Warga di wilayah kabupaten itu pun terpaksa harus merogoh kocek untuk mendapatkan air. Padahal, hampir semua rumah sudah dialiri dengan pipa yang dilengkapi dengan meteran air.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, mulanya pipa-pipa itu sangat lancar dialiri oleh air. Namun, dalam kurun waktu 1 tahun terakhir pipa air yang awalnya menjadi “berkah” bagi masyarakat justru menimbulkan masalah.
Masalah itu tak hanya terjadi di Kecamatan Borong ibu kota Matim, tetapi juga di kecamatan lain. Salah satunya Kecamatan Kota Komba, tepatnya di Kelurahan Tanah Rata dan Desa Bamo.
Dua wilayah tetangga ini, sudah lama mengalami penderitaan lantaran ketiadaan air minum bersih. Terpantau, masyarakat di dua wilayah ini tak hanya menimba air sumur sedalam 30 meter, tetapi juga menimba air di kali Waepoang sebuah kali hidup yang berada di Desa Bamo.
Stefanus Lasa (37) warga Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba mengatakan, persoalan ketiadaan air minum yang terjadi di wilayah itu sudah terjadi pada satu tahun terakhir.
Menurutnya, sebagian besar warga hanya menikmati air PAM ketika musim hujan tiba.
“Dulu waktu pertama airnya lancar tetapi sekarang air keluar tunggu musim hujan, itu pun kadang-kadang, kita juga bingung mau mengadu kemana?” ucapnya.
Diakui Stefanus sebagian warga menikmati air PAM pada dua bulan terkakhir. Namun, dia menegaskan akan membayar pada pihak BLUD SPAM apabila air lancar.
“Untuk sementara waktu saya belum mau bayar kalau air tidak lancar, kalau lancar pasti kami bayar,” ujarnya.
Pria yang kerap disapa Bang Even itu juga mengaku, hingga saat ini pihak BLUD SPAM tidak pernah mensosialisasikan persoalan air minum yang tidak lancar itu kepada masyarakat.
Padahal lanjut dia, persoalan itu perlu diketahui oleh publik karena air merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat Matim saat ini.
“Coba mereka (BLUD SPAM) kasitahu kepada kita terkait persoalan ini supaya kita puas, daripada begini masalahnya, jadi kita bingung,” ucapnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba