Maumere, Vox NTT–Puluhan pedagang ikan dan sayur di kota Maumere mendatangi kantor DPRD Sikka, Selasa (2/6/2019).
Para pedagang datang menuntut DPRD membuka kembali pasar pagi terbatas yang sudah ditutup 1 Juli 2019 kemarin. Mereka merasa kehilangan mata pencaharian akibat pasar tersebut ditutup.
Sebagai reaksi protes atas kebijakan tersebut, para pedagang datang ke kantor DPRD Sikka menggunkan mobil pick up dan kendaraan bermotor. Mereka membawa serta ikan basah dan sayur-sayuran untuk dijual di depan kantor DPRD Sikka.
“Kami datang ke sini karena pa Bupati bilang DPRD yang desak tutup pasar pagi. Jadi kami ke sini mau minta supaya pasar pagi buka lagi,” ujar Siti, salah satu pedagang kepada sejumlah awak media sambil mengangkat piring ikan basah di depan kantor DPRD Sikka, Selasa (2/6/2019).
“Anak-anak kami makan batu dan pasir mulai kemarin pak. Kami mau jual di tempat lain diusir. Mau jual di TPI juga diusir SatPol PP. Jadi hari ini kami datang jual di sini karena barang-barang kami tidak bisa dijual. Kami tinggalkan anak-anak kami di rumah,” sambungnya.
Ia mengaku, sejak kemarin, para penjual tidak menjual karena tidak ada tempat yang disediakan pemerintah.
“Intinya kami mau pindah dari TPI, tetapi pemerintah harus menyiapkan tempat yang jelas bagi penjual ikan. Kami kemarin jual di pasar Alok, hasilnya cuma Rp.10.000. Itu pun orang-orang lama di situ usir kami,” ujarnya.
Pedagang lain bernama, Rudi mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah menutup pasar pagi tanpa memikirkan dampak bagi mereka.
“Sejak kemarin ini, barang-barang jualan kami tidak jual. Itu tadi, tempat sudah tidak ada untuk kami. Kami ke sini, diusir. Ke sana juga begitu. Bagaimana nasib kami. Kami minta pasar pagi terbatas dibuka kembali,” ungkap Rudi. (VoN).