Labuan Bajo, Vox NTT- Desa Bangka Lewat, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT segera membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Desa yang baru berdiri sejak tahun 2011 ini, merupakan salah satu desa pemakaran dari desa Desa Lawi.
Desa Bangka Lewat terbagi dalam 3 dusun. Ketiganya yaitu Dusun Lewat 1, Dusun Lewat 2 dan Dusun Lewat 3.
Tahun 2018, total penduduk di Desa Bangka Lewat sebanyak 1.150 Jiwa. Angka ini berbeda dengan jumlah Kepala Keluarga yang hanya berjumlah 304.
Batas timur Desa Bangka Lewat yakni Desa Pong Lengor dan Desa Lawi. Di barat dibatasi Desa Lewur. Di utara dibatasi Desa Golo Worok. Sementara di selatan dibatasi oleh Desa Lawi.
Potensi ekonomi yang ada di Desa Bangka Lewat beragam. Banyak masyarakatnya bekerja sebagai petani. Penghasil utama di desa itu yakni komoditi.
Komoditi yang dihasilkan seperti kopi dan cengkih. Hasil komoditi yang dihasilkan masyarakat pun dijual ke Kabupaten tetangga yaitu Manggarai.
Infrastruktur yang tidak memungkinkan, dan jarak yang sangat jauh, memaksa masyarakat lebih memilih menjual hasil komoditi mereka di Kabupaten Manggarai, bukan di Mabar.
Kepala Desa dan BUMdes
Desa Bangka Lewat dipimpin oleh Kepala Desa Charles Serang (31). Charles merupakan Kades kedua sejak Desa Bangka Lewat dibentuk. Charles baru dilantik pada 20 Desember 2018 lalu.
Kepada VoxNtt.com, Senin (15/07/2019), Kades Charles Serang mengaku memiliki mimpi besar untuk membangun Desa Bangka Lewat.
Dari mimpi itu, kata Charles, dia memberanikan diri untuk memimpin dengan visi “Terbangunnya Tata Kelola Pemerintah Desa yang Baik Demi Terwujudnya Desa Bangka Lewat yang Maju, Mandiri dan Sejahtera”.
Dengan menjalankan misi yaitu sistem pemerintahan yang baik dan bersih, Kades Charles berkomitmen akan membangun Desa Bangka Lewar di setiap sektor, baik ekonomi, sosial, serta fokus kepada pemberdayaan.
Dalam menjalankan roda pemerintahan desa, Kades Charles dibantu oleh 9 aparatur desa. Aparatur desa masing-masing terdiri dari 3 kepala seksi (Kasi), 3 kepala urusan (Kaur), dan 3 kepala dusun.
Untuk tahun 2019, kata Kades Charles, fokus utama dia adalah air bersih. Air bersih sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini mengeluh dengan tidak adanya air.
“Selain air bersih, saya juga ingin membenahi betul di bidang infrastruktur. Salah satunya membuka gang yang menghubungkan RT yang satu dan RT yang lain, serta menghubungkan dusun yang satu dan dusun yang lain,” ungkap Charles.
Infrastuktur serta pemberdayaan masyarakat, kata Kades Charles, merupakan program jangka panjang yang akan dibuat Desa Bangka Lewat.
“Untuk infrastrukturnya sudah saya sebutkan tadi, sementara di bidang pemberdayaan masyarakat, kita fokus dibantuan rumah layak huni,” tegasnya.
Selain dimasukkan dalam program jangka panjang, ternyata bantuan rumah layak huni juga merupakan program prioritas Kades Charles.
“Program prioritas ada duu yaitu pemberdayaan peningkatan perekonomian di bidang perumahan dan juga air bersih,” katanya.
Untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sendiri, Kades Charles mengaku sudah menangkap peluang itu.
“Saya sudah menangkap peluang untuk BUMDes itu sendiri, tahun depan akan segera dibuat,” janji dia.
Peluang BUMDes yang akan dibuat, kata Kades Charles, yaitu membuka usaha tempat fotocopy.
Usaha ini berpeluang, mengingat tempat fotocopy yang sangat jauh dari desa itu.
“Sekarang ada tiga desa yang susah mendapatkan tempat fotocopy. Desa itu adalah Desa Lewur, Desa Lawi dan Desa Bangka Lewat sendi. Kalau kita ada tempat fotocopy, jelas yang dari Desa Lewur dan Desa Lawi pergi fotocopy di desa kita,” katanya.
Charles juga berpendapat bahwa jika tempat fotocopy dibuka, maka anak-anak sekolah tidak akan pergi jauh untuk fotocopy buku pelajaran. Apalagi kata dia, di beberapa desa itu semuanya memiliki SD dan SMP.
Untuk tahun 2020, jelas Kades Charles, Pemerintah Desa Bangka Lewat akan menganggarkan 1 unit alat fotocopy dengan anggaran sebesar Rp 50.000.000.
Menurut dia, rencananya pengelolaan BUMDes ini nanti akan dijalankan oleh anak-anak muda Desa Bangka Lewat.
“Anak-anak muda yang akan menjalankan BUMDes ini. Tentu mereka akan diberi pelatihan. Hal ini juga sebagai usaha pemerintah desa mengurangi pengangguran,” jelasnya.
Kades Charles menambahkan, beberapa bulan memimpin Desa Bangka Lewat, partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa memberikan respon yang positif.
“Untuk sementara respon masyarakat positif. Masyarakat menginginkan agar semua program melibatkan mereka melalui musyawarah dan itu sudah dilakukan,” tutup Kades Charles.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba