Borong, Vox NTT-Sampah di Kali Wae Bobo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) didominasi pembalut.
Hal itu diketahui, ketika 10 awak media dari Persatuan Wartawan Manggarai Timur (PWMT) melakukan pemungutan sampah di kali itu, Jumat (19/07/2019).
Pantauan VoxNtt.com, selain didominasi pembalut, sampah yang diangkut itu berupa plastik, kaleng, dan bangkai hewan.
Ketua PWMT Albert Harianto mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian para jurnalis Matim, untuk menjaga kebersihan.
“Ini yang juga perlu kita lakukan, kita harus mampu bekontribusi untuk daerah ini. Sehingga ke depan daerah ini tampak bersih, indah, udaranya sejuk dan orang bisa senang berada di Matim,” ucapnya.
Dikatakannya, keberadaan air kali Wae Bobo sangat membantu sebagian besar masyarakat di wilayah itu.
“Air kali Wae Bobo bagi masyarakat tidak hanya dimanfaatkan untuk mandi dan cuci tetapi untuk diminum. Ada juga mobil tangki yang ambil di sini untuk dijual,” ucap pria yang kerap disapa Alber itu, di sela-sela kegiatan pungut sampah.
Hampir Satu Ton
Wartawan media cetak Harian Florespos itu menjelaskan, sampah di kali Wae Bobo tidak hanya berpengaruh pada keberadaan biota air, tetapi juga kesehatan para pemanfaat air.
“Sampah yang kita kumpul ada lebih dari 10 karung mungkin hampir 1 ton dan kebanyakan pembalut makanya berat. Ini yang mesti kita buka mata, masyarakat dan pemerintah harus cepat menanggapi persoalan ini,” ucapnya.
Lanjut Albert, kecepatan dan ketepatan untuk menanggapi persoalan sampah sangat diperlukan agar tidak menimbulkan sesuatu yang merugikan di masa yang akan datang.
“Nanti kalau tidak kita perhatikan risikonya juga ada di kita kan?” imbuhnya.
Menurutnya, Wae Bobo merupakan salah satu pilihan alternatif ketika BLUD SPAM Matim hingga saat saat ini belum mampu menjamin pasokan air minum bersih bagi masyarakat di wilayah itu.
“Ini salah satu pilihan apalagi masyarakat kita banyak yang belum menikmati air minum bersih,” tukasnya.
Dia berharap masyarakat bisa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di bantaran air kali Wae Bobo.
Borong Harus Tampil Beda
Selain Albert, wartawan media online posflores.com, Yon Sahaja turut menyoroti keberadaan sampah di kali Wae Bobo.
Menurutnya, sampah di kali itu akan sangat memengaruhi keindahan Borong sebagai ibu kota Matim.
“Setiap orang yang melintasi jalan lintas Flores pasti akan melewati jembatan kali Wae Bobo. Mereka melihat dan bisa memberikan penilaian kepada daerah kita. Kalau kesan mereka tentang wilayah kita kotor pasti itu yang akan mereka sampaikan ke orang lain,” ucapnya.
Lanjut pria dua anak itu, semestinya Borong sebagai ibu kota harus tampil beda dengan wilayah lain yang ada di Matim.
Apalagi kata dia, Borong tidak hanya pusat ekonomi tetapi juga pusat pemerintahan.
“Ini kan akses dari instansi terkait lebih dekat. Masa yang dekat tidak bisa urus apalagi yang jauh,” tukasnya.
Terpantau, sampah yang sudah dikumpulkan itu sudah dibuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada di samping kantor camat Borong.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba
Baca Juga: Ruteng, Sampah dan Deno Kamelus