Kupang, Vox NTT -Emilia Julia Nomleni resmi terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penetapan Emi sebagai Ketua DPD PDIP NTT melalui Konferensi Daerah (Konferda) V PDIP NTT, di Hotel Neo Aston, Kota Kupang, Kamis (25/07/2019).
Terpilihnya Emi Nomleni berdasarkan Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP hasil usulan dari DPC, DPD dan diputuskan di DPP.
Keputusan DPP PDIP ini, selain menetapkan Emi Nomleni sebagai Ketua DPD, juga menetapkan Yunus Takandewa sebagai sekretaris DPD PDIP. Sedangkan Patris Lali Wolo dipercayakan sebagai Bendara PDIP NTT.
Putusan dan penetapan pengurus DPD NTT yang baru ini, dibacakan oleh perwakilan Pengurus DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.
Emi Nomleni, kepada wartawan usai Konferda itu menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terpilihnya sebagai ketua DPD PDIP NTT.
“Ini adalah anugerah Tuhan bagi saya, ” tutur Nomleni.
Nomleni juga menegaskan akan menjalankan tugas-tugas kepartaian sebaik mungkin.
Menurut dia, PDIP sudah punya arah yang jelas yakni memeperjuangkan program-program yang pro-rakyat sesuai amanat ideologi partai.
“Partai ini sudah punya relnya dan kami semua sebagai kader bertanggung jawab untuk melakukan itu. Kami DPD dan juga teman-teman DPC yang pasti akan menjalankan itu,” ungkapnya.
Soal rekonsiliasi jelas Nomleni, itu menjadi pekerjaan di internal partai.
“Semuanya ini adalah dinamika. Saya ingin mengatakan bahwa ini bukan perang, ini bukan pertandingan. Tetapi ini sebuah dinamika dalam sebuah organisasi. Tetapi kalau ada sedikit-sedikit perbedaan itu wajar. Karena kita dalam rumah pun juga ada yang marah. Tetapi dalam kemarahan itu adalah bagian dari kecintaan terhadap keluarga besar. Saya yakin teman-teman PDIP ada dalam posisi itu, “kata Nomleni.
Memperjuangkan Hak-hak Dasar Perempuan
Emi sebagai politisi perempuan pertama di NTT yang memegang pucuk pimpinan partai berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak dasar perempuan.
Perempuan, kata dia, ibarat tiang negara yang penting dijaga dan diperkuat. Jika perempuan kuat, negara dipastikan kuat, NTT pasti kuat.
“Jadi, dominasi patriarki dalam kepemimpinan politik di NTT itu seolah-olah menjadi hilang. PDIP sudah muncul sejak proses kemarin di Pilkada NTT,” tegas mantan calon Gubernur NTT ini.
Sementara, Frans Lebu Raya, ketua PDIP sebelum Emi, mengatakan, apapun keputusan partai ia menghargainya dan akan terus berada di partai berlambang banteng itu.
“Apapun putusan DPP, tetap kita terima. Dan saya akan tetap ada dalam partai ini. Saya tidak kemana-mana,” tutur mantan gubernur NTT dua periode itu
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Irvan K